Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis

Historia Magistra Vitae (Sejarah adalah guru bagi kehidupan)

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Celetukan Pejabat dan Era Jurnalisme Clickbait

14 September 2025   16:01 Diperbarui: 14 September 2025   19:31 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktris Rahayu Saraswati Djojohadikusumo saat masih menjabat Wakil Ketua Komisi VII DPR RI (Sumber: Kompas/Heru Dahnur)

Pembaca akan lebih penasaran dengan 'Mengapa Pratikno mengantuk?'. Karena jika 'Pratikno meminta kasus anak meninggal karena infeksi cacing ditanyakan kepada Kemenkes' tentu sudah menjadi hal yang biasa, karena tugas Pratikno mengorkestrasi tugas kementerian di bawahnya, termasuk Kemenkes, sehingga bukan sesuatu yang membuat pembaca menjadi penasaran.

Dalam jagad pemberitaan masa kini, upaya memaksimalkan jumlah keterbacaan tiap artikel berita, menjadi situasi yang dihadapi. Termasuk oleh media mainstream yang berbasis digital.

Semakin banyak yang membaca sebuah artikel, semakin menggelembung pula pageview sebuah media.

Kondisi ini pun kerap diasosiasikan dengan peluang untuk mendapatkan pengiklan. Apalagi sistem iklan yang berkembang saat ini sudah merambah pada layanan AdSense, dimana penerbit berita bisa memperoleh pendapatan dari setiap pembaca yang melihat iklan di berita.

Tak jarang pula, demi mendapatkan jumlah pembaca yang signifikan, media mainstream maupun non-mainstream mengutip pernyataan pejabat secara tak utuh.

Celakanya, pemotongan pernyataan tersebut, justru berpotensi memicu polemik di kalangan pembaca berita digital. Apalagi, sekat antara media mainstream dan non-mainstream kini kian bias, karena situs berita mainstream pun turut memanfaatkan jumlah keterbacaan berita sebagai basis pendapatan.

10 September 2025. Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Fraksi Gerindra Rahayu Saraswati mengunggah video pernyataan pengunduran dirinya sebagai anggota DPR RI, melalui akun media sosialnya.

Perempuan yang akrab disapa Saras ini mengatakan, pengunduran dirinya sebagai anggota DPR berkaitan dengan pernyataan yang pernah ia lontarkan di siniar Antara TV pada Februari 2025 soal penyediaan lapangan pekerjaan. Dia menyebut pernyataannya itu dipotong oleh orang tak dikenal, dan menjadi viral di media sosial pada pertengahan Agustus lalu.

Video yang dimaksud Saras, aslinya merupakan siniar di Antara TV dengan judul "Rahayu Saraswati Kupas Isu Perempuan hingga Kolaborasi Ekonomi Kreatif" yang tayang pada 28 Februari 2025.

Video itu aslinya berdurasi 42 menit. Namun ada yang memotong video tersebut di menit ke-25 hingga ke-27, yang menimbulkan mulittafsir.

Dalam potongan video itu, intinya, Saras meminta agar anak-anak muda tidak bergantung ke pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan. Sebab, katanya, berharap ke pemerintah untuk memberikan pekerjaan hanya boleh terjadi di zaman kolonial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun