Ya, perkembangan era digital itulah yang makin ke sini, makin menggerus industri televisi sebagai media hiburan dan informasi yang telah eksis sejak 1962.
Termasuk NET TV yang dahulu mengusung jargon 'Televisi Masa Kini', pada akhirnya harus berhadapan dengan 'cara mengkonsumsi siaran TV masa kini' melalui platform Youtube.
Stasiun televisi yang dahulu identik dengan mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio ini, akhirnya mengakhiri kehadirannya di layar kaca Indonesia, untuk 'berganti wujud' dengan jenama MDTV.
NET TV, yang pada saat masih hadir di layar kaca kerap disebut sebagai pelopor integrasi tayangan di televisi dengan platform digital, dengan menayangkan ulang seluruh program di kanal Youtube, nyatanya justru langkah itulah yang pada akhirnya kerap disebut sebagai redupnya pamor NET TV sebagai stasiun televisi.
Ketua Komisi Hukum Dewan Pers, Arif Zulkifli, seperti dikutip Alinea.id pada 7 Januari 2025 menyebut, disrupsi digital sebagai tantangan terbesar bagi media mainstream, khususnya televisi. Ketimbang menonton televisi, kebanyakan orang kini mencari informasi lewat Youtube dan media sosial lainnya.
"Orang sekarang lebih banyak menonton YouTube ketimbang televisi. Akibatnya, pendapatan televisi dari iklan turun drastis, padahal bisnis televisi terestrial membutuhkan modal besar dan padat tenaga kerja," jelas Arif.
Meskipun banyak stasiun televisi kini beralih ke platform digital dengan membuat saluran YouTube, menurut Arif, pendapatan dari AdSense tidak mampu menutupi biaya operasional yang tinggi. Itulah kenapa televisi digital seperti Net TV pun memutuskan untuk tutup.
Lantas apakah memang stasiun televisi saat ini sudah tiba di era senja kala? Saya pribadi merasa belum saatnya industri televisi saat ini dikatakan sebagai sunset industry. Meskipun ia harus bersaing dengan tayangan di Kanal Youtube sehingga mengalami fase stagnansi.
Salah satunya adalah faktor jurnalisme televisi, dengan kaidah yang membuatnya berbeda dengan siaran di kanal digital. Â
Selama ini ada standar kualitas yang dipegang dan dijaga oleh sajian berita televisi namun belum tentu bisa diterapkan oleh semua kreator konten di luar sana. Bagaimana rambu-rambu dalam Kode Etik Jurnalistik hingga Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS), menjadi panduan insan televisi menghasilkan karya mereka.
Seperti kata Bill Kovach dan Tom Rosenstiel dalam buku klasik "The Elements of Journalism", tugas jurnalis adalah "to provide people with the information they need to be free and self-governing."