Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis

Historia Magistra Vitae (Sejarah adalah guru bagi kehidupan)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ketika Persib Menolak Hadiah dari Pemprov Jabar

28 Juni 2025   17:57 Diperbarui: 28 Juni 2025   18:20 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi ikut dalam konvoi juara Persib Bandung 25/5/2025. (Sumber: Kompas.com/Adil Nursalam)

Ada kisah menarik usai Persib Bandung menjadi yang terbaik, dalam kompetisi Liga 1 musim 2024/2025. Kisah ini berkaitan dengan hadiah uang tunai, usai anak asuh Bojak Hodak ini menjadi kampiun.

Bermula dalam sebuah kesempatan usai Persib resmi menggenggam gelar juara Liga 1 2024/2025, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, mengatakan akan memberi bonus kepada Persib Bandung sebesar Rp1 miliar. Uang tersebut diakui Dedi bersumber dari kocek pribadinya alih alih dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat.

Bonus tersebut pun diserahkan secara simbolis kepada perwakilan pemain Persib Bandung, Adam Alis Setyano, usai Rapat Paripurna DPRD Jawa Barat pada 26 Mei 2025.

Baiklah. Soal hadiah juara dari uang pribadi Kang Dedi pun selesai tanpa polemik, karena sudah ditegaskan oleh sang gubernur bahwa uang itu berasal dari tabungan pribadi (Rp800 juta) serta hasil penjualan sapi sebanyak 4 ekor senilai total Rp200 juta.

Namun hadiah yang dijanjikan oleh pria yang kini akrab disebut KDM ini, bukan hanya yang berasal dari uang pribadinya. Karena KDM juga mengajak para aparatur sipil negara (ASN) Jawa Barat untuk ikut berpartisipasi secara sukarela untuk urunan memberi hadiah tambahan kepada Persib Bandung.

Nah, saat memberikan pernyataan kepada publik soal bonus dari ASN ini, KDM menyinggung soal kalkulasi potensi jumlah hadiah dari ASN Pemprov Jawa Barat.

"Saya sudah buat hitungan sebelumnya. Jumlah ASN dan pejabat di Pemprov Jabar itu sekitar 200 orang. Kalau satu orang menyumbang Rp 5 juta, maka Rp 1 miliar akan cepat terkumpul," ucapnya dikutip media pada 27 Mei 2025.

Namun KDM menegaskan sekaligus mewanti-wanti, uang patungan itu tidak boleh menggunakan APBD, dan jika ingin menyumbang, maka harus dari kantong sendiri, seperti tunjangan kinerja atau bentuk dukungan pribadi lainnya. "Tapi sukarela, enggak boleh ada paksaan. Ya kalau enggak nyumbang enggak apa-apa, itu sukarela aja. Siapa yang senang sama Persib, nyumbang," tegasnya.

KDM menambahkan, inisiatif ini tidak hanya soal memberi bonus semata, tapi juga sebagai bentuk kebersamaan dan penghargaan masyarakat Jawa Barat kepada Persib yang telah mengharumkan nama Jawa Barat.

Ia berharap aksi solidaritas ini bisa menjadi inspirasi bagi bentuk dukungan lainnya terhadap olahraga di daerah. KDM pun meminta Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, untuk turun langsung mengkoordinasi pengumpulan uang hadiah dari ASN---yang diutamakan berasal dari para pejabat pemerintahan--ini.

Namun pada akhirnya, uang patungan ASN untuk hadiah Persib itu belum juga terkumpul hingga Rp 1 miliar seperti yang ditargetkan semula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun