Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Debat Pilpres Tanpa Penonton Langsung, Mengapa Tidak?

27 Januari 2024   13:21 Diperbarui: 27 Januari 2024   14:05 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu apa-apa saja yang terjadi selama dalam rangkaian debat Pilpres tahun ini, bisa menjadi bahan evaluasi untuk penyelenggaraan debat yang serupa di tahun 2029 mendatang.

Misalnya, dalam hal kehadiran pendukung kandidat. Bisa saja kandidat tetap hadir satu lokasi dengan lokasi debat, namun di ruangan yang berbeda dengan ruangan tempat para capres atau cawapres yang berdebat.

Dengan demikian, para capres dan cawapres bisa leluasa dan fokus untuk menyampaikan visi dan misi serta tanggapan terhadap visi misi dan program kompetitornya. Tanpa harus terdistraksi oleh tindak-tanduk para pendukung yang hadir di ruangan yang sama.

Nah, sebagai selingan dalam debat Pilpres tersebut, bisa saja ada sesi atau segmen para pentolan tim sukses paslon dihadirkan untuk berdebat, di dalam satu ruangan dengan tim sukses yang hadir.

Jadi, masyarakat yang menyaksikan pun selain bisa menilai kompetensi paslon juga bisa mengukur kualitas para anggota tim sukses yang ada di belakang mereka.

Di atas semua itu, dengan penyelenggaraan debat yang memisahkan spot debat kandidat dengan spot para pendukung paslon, maka akan bisa memfasilitasi kehadirkan pendukung namun tetap bisa menekan terjadinya pelanggaran yang berulang, seperti yang di atas telah disebutkan oleh Bawaslu.


       

     

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun