Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Lagu Bertema Kesedihan Hati Takkan Pernah Mati

12 Maret 2023   14:44 Diperbarui: 13 Maret 2023   19:30 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampilan penyanyi cilik Farel Prayoga yang membawakan lagu Ojo Dibandingke yang disambut antusiasme pejabat negara ikut berjoget usai upacara HUT ke-77 RI di Istana Merdeka, Rabu (17/8/2022). (Dok. Sekretariat Presiden via kompas.com)

Harmoko kala itu menegaskan, semangat bekerja rakyat Indonesia dalam pembangunan tidak akan berhasil jika acara-acara di TVRI banyak diwarnai lagu yang disebutnya sebagai ratapan patah semangat berselera rendah, atau kesedihan akibat keretakan rumah tangga. 

Kata Pak Harmoko, apa yang digambarkan dalam lagu-lagu cengeng itu bukanlah kenyataan yang ada dalam masyarakat.

Salah satu lagu cengeng yang menjadi sorotan Kementerian Penerangan yakni Hati Yang Luka gubahan Obbie Messakh. 

Soal kritikan tajam pemerintah terhadap lagu ini pernah pula diangkat ke layar lebar dalam format dialog komedi oleh Warkop DKI dalam film Godain Kita Dong (1989).

Tapi Obbie Messakh berpendapat lain. Seperti dikutip Yock Fang Liaw dan Leo Suryadinata dalam Essential Indonesian Reading: A Learner's Guide (2005: 48), komposer berdarah Nusa Tenggara Timur itu mengaku mencipta lagu berdasarkan apa yang dilihat dan dialaminya. Karena itu, sejumlah lagu karya Obbie merupakan gambaran nyata dari kehidupan ini.

Termasuk lagu Hati Yang Luka, dikatakan Obbie inspirasi menciptakan lagu yang dipopulerkan Betharia Sonata ini, khususnya di lirik 'Lihatlah tanda merah di pipi bekas gambar tanganmu' merupakan gambaran tindak KDRT, karena Obbie kerap menyaksikan pria tetangganya melakukan kekerasan fisik terhadap istrinya sendiri.

Namun setelah gaung pelarangan beredarnya lagu-lagu sedih kian mereda, lagu-lagu bertema kegalauan jiwa kembali muncul dan populer di ruang dengar musik Indonesia.

Dan perjalanan lagu sedih mendayu yang dulu pernah dilarang oleh pemerintah pun sampai pada episode sebuah lagu sedih dinyanyikan langsung di hadapan kepala negara pada momen sakral Upacara HUT RI ke-77, yakni Ojo Dibandingke.  

Saat sang penyanyi Farrel Prayoga mendendangkan lagu sedih itu di hadapan mimbar kehormatan, semua yang hadir---kecuali para peserta upacara---seolah ikut larut menikmati irama lagu. Apalagi setelah suara kendang mulai terdengar pertanda tak lengkap rasanya mendengarkan lagu Ojo Dibandingke tanpa menggoyangkan badan.

Demikianlah sekelumit sejarah lagu sedih di Indonesia. Sempat dilarang beredar pada tahun 1988 oleh Menteri Penerangan Harmoko, yang notabene perpanjangan tangan istana kepresidenan, namun 34 tahun kemudian lagu cengeng mengalun di Istana Merdeka.

Lantas lagu cengeng apa yang menjadi favorit Kompasianers sekalian?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun