Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ketika Pertandingan Persib vs Persija Boleh Dihadiri Penonton

7 Januari 2023   17:57 Diperbarui: 7 Januari 2023   18:11 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stadion Gelora Bandung Lautan Api. (Sumber foto: Kompas.com)

Pekan depan, akan digelar salah satu pertandingan yang kerap disebut sebagai 'Derby d'Indonesia', 'El Classico Indonesia' atau apapun istilahnya yang menggambarkan rivalitas tingkat tinggi dalam sebuah kompetisi sepak bola suatu negara. Tepatnya pada 11 Januari 2023, Persib Bandung akan bertanding melawan salah satu rival abadinya di persepakbolaan Indonesia, Persija Jakarta.

Semula, pertandingan ini dijadwalkan pada 2 Oktober 2022 lalu. Namun saat itu dibatalkan karena sehari sebelumnya Tragedi Kanjuruhan pecah di Malang.

Satu yang patut digaris bawahi adalah pertandingan yang akan berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) tersebut, adalah sudah diperbolehkannya kembali penonton hadir langsung di dalam stadion. Dengan demikian, ini adalah pertandingan pertama di Liga 1 2022/2023 yang bisa disaksikan langsung oleh penonton, usai Tragedi Kanjuruhan yang memilukan.

Namun penonton yang boleh hadir dalam pertandingan hari Rabu mendatang, adalah penonton yang sebelumnya sudah mengantongi tiket pertandingan tertanggal 2 Oktober 2022. Dengan demikian, panitia pelaksana (panpel) pertandingan tidak merilis tiket baru atau tiket tambahan.

Keputusan mengenai pelaksanaan pertandingan dan keamanan didapatkan tersebut dipastikan dalam rapat koordinasi yang digelar di Maporestabes Bandung pada 5 Januari 2023 lalu, yang dipimpin oleh Plt Wakapolrestabes Bandung AKBP Asep Pujiono.

Asep seperti dikutip laman resmi Persib Bandung mengatakan, rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh seluruh pemangku kepentingan terkait pertandingan tunda Persib vs Persija, termasuk perwakilan Bobotoh Persib.

Adapun tiket yang sedianya dijual untuk pertandingan tanggal 2 Oktober 2022 tersebut, telah diedarkan sebanyak 26.000 lembar. Dan seluruhnya telah habis terjual.

Nah, dengan jumlah penonton bertiket 26.000---semuanya akan hadir---ditambah tamu undangan yang tak sampai 500 orang, maka secara sepintas total penonton yang hadir di Stadion GBLA masih jauh dari kelebihan kapasitas.

Soal mekanisme pengadaan dan penjualan tiket, Panpel Persib Bandung rupanya telah banyak belajar dari pengalaman buruk tewasnya dua orang Bobotoh usai berdesakan di pintu masuk dalam pertandingan Piala Presiden 2022 antara Persib Bandung vs Persebaya Surabaya, pertengahan tahun lalu.

Walau pada mulanya sistem penjualan tiket yang lebih ketat dan terbatas ini kurang diterima dengan baik oleh sebagian pendukung Persib hingga beberapa kali terjadi unjuk rasa yang menyatakan ketidakpuasan dengan metoe penjualan tiket yang dinilai menjadikan stadion GBLA cenderung sepi jika Persib bertanding kandang di Liga 1 2022/2023, akibat mekanisme penjualan tiket yang baru

Namun manajemen dan Panpel Persib nyatanya tetap bergeming dengan tetap menerapkan sistem penjualan tiket yang lebih ketat. Menurut manajemen dan Panpel Persib, sistem yang baru ini akan mencegah orang-orang yang tak bertiket datang ke stadion atau berkeliaran di sekitar stadion. Dengan demikian, potensi kerumuman yang menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan bisa ditekan semaksimal mungkin.

Saya pribadi sebenarnya termasuk yang setuju dengan mekanisme ini, meskipun menurut saya masih terdapat sejumlah hal yang perlu diperbaiki dalam penjualan tiket ini. Misalnya situs penjualan tiket yang masih sering bermasalah dalam jaringan internetnya. Namun saya yakin semua ini masih berproses, demi sistem penyelenggaraan pertandingan Persib yang lebuh baik.

Hingga akhirnya terjadilah Tragedi Kanjuruhan yang mayoritas korbannya adalah penonton yang hadir langsung di tribun stadion.

Kita semua tentu sepakat bahwa tragedi paling memilukan dalam sejarah sepak bola Indonesia ini salah satu pemicunya adalah jumlah penonton yang tidak sesuai dengan kapasitas Stadion Kanjuruhan. Bahkan jumlah kapasitas penonton di Stadion Kanjuruhan pun berbeda-beda antara satu sumber dengan lainnya.

Sejumlah sumber menyebut, tiket terjual dalam pertandingan Arema FC vs Persebaya pada 1 Oktober 2022 lalu, mencapai 42.516 tiket. Sementara Komnas HAM mengatakan kapasitas di Stadion Kanjuruhan adalah 38.054 penonton, alias berbeda dengan pihak Arema FC yang menyebut kapasitas stadion di Kabupaten Malang itu mencapai 45.000 penonton.

Berbeda lagi dengan versi Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malang. Mereka menyebut kapasitas stadion ini mencapai 42.449 orang.

Entah mana yang benar, karena Stadion Kanjuruhan masih menggunakan tribun non-single seater.

Kembali ke pertandingan Persib vs Persija, faktor keamanan jelas menjadi sangat penting dalam penyelenggaraan laga ini. Baik keamanan di dalam maupun luar stadion.

AKBP Asep menyatakan sesuai Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 10 Tahun 2022, personil yang mengamankan di dalam stadion tidak akan dibekali senjata api dan gas air mata.

Nah, jika sistem pengamanan dalam stadion sudah dipersiapkan dengan baik termasuk segala kemungkinan terburuknya, yang tidak kalah penting tentunya bagaimana pengamanan di luar stadion.

Ingat, beberapa waktu lalu terjadi insiden kecil di luar Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, yakni bus rombongan pemain dan ofisial Timnas Thailand yang dilempari sejumlah benda hingga rusak di sejumlah bagian.

Dan ingatlah pula, bahwa Tragedi Kanjuruhan bukan hanya soal peristiwa di dalam stadion meski korban terbanyak berjatuhan di dalam stadion. Usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Sabtu malam kelabu itu, rombongan pemain dan ofisial Persebaya yang akan meninggalkan diadang dan dilempari oleh sejumlah orang, bahkan sempat tertahan di dalam kendaraan taktis mobil Barracuda selama 2 jam tak bisa meninggalkan kawasan Stadion Kanjuruhan, akibat blokade yang dilakukan suporter tuan rumah.

Karena itu, pengamanan terhadap siapa pun yang datang ke Stadion GBLA menjadi hal yang harus menjadi satu kesatuan, baik di dalam maupun di luar stadion. Jangan sampai terulang lagi mekanisme pengamanan yang tidak sesuai standar dan prosedur, lalu berakibat terjadinya peristiwa yang memilukan.

Apalagi, pertandingan yang akan berlangsung hari Rabu pekan depan ini, adalah pertandingan yang selalu menyita perhatian dari seluruh pecinta sepak bola Tanah Air, karena bumbu rivalitas yang sudah terlanjur melekat dalam pertandingan tim berjuluk Maung Bandung dan Macan Kemayoran ini, baik pada tim maupun pada pendukungnya.

Ketika saya membaca warta di media sosial soal rencana diperbolehkannya penonton menyaksikan langsung pertandingan Persib vs Persija di Stadion GBLA hari Rabu pekan depan, banyak warganet yang  berkomentar dengan nada kurang setuju (dengan kehadiran penonton). Alasannya karena jika penonton hadir maka seolah tak menghargai perasaan keluarga yang ditinggalkan oleh korban Tragedi Kanjuruhan. Namun tak sedikit pula yang mendukung pertandingan ini tetap berjalan dengan kehadiran penonton, dan akan menjadi tolok ukur kedewasaan penonton tuan rumah dalam menyikap hasil pertandingan.

Saya pribadi pun termasuk yang setuju jika pertandingan Persib Bandung vs Persija Jakarta diselenggarakan dengan kehadiran penonton.

Jika pertandingan ini nantinya bisa berjalan lancar tanpa gangguan yang signifikan, maka bukan tak mungkin akan menjadi tolok ukur untuk pertandingan lain bisa dihadiri pula oleh penonton langsung di stadion. Apalagi jika di putaran ke-2 Liga 1 2022/2023 ssitem pertandingannnya akan kembali ke kandang-tandang, bukan sistem gelembung (bubble) seperti di putaran ke-1 usai Tragedi Kanjuruhan

Tanpa mengesampingkan Tragedi Kanjuruhan, dengan kelanjutan kompetisi yang menghadirkan penonton, tentunya akan juga menjadi ajang bagi para panpel masing-masing pertandingan untuk merapikan kembali sistem pertiketan dalam pelaksanaan pertandingan klub yang bersangkutan.

Cukuplah Tragedi Kanjuruhan yang membuka mata kita semua bahwa penjualan tiket melebihi kapasitas stadion juga menjadi pintu pembuka musibah yang mengerikan, apalagi tanpa sistem kedaruratan yang memadai.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun