Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memahami Pesantren: Keberadaanmu hingga Terkini

21 Januari 2023   15:30 Diperbarui: 21 Januari 2023   15:37 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: http://2.bp.blogspot.com/

C. Pengertian Pesantren

Pengertian Pesantren berasal dari majemuk kata santri dengan awalan pe- dan akhiran --an, yang berarti tempat tinggal santri. Soegarda Poebakawatja yang dikutip oleh Haidar putra Daulay mengatakan pesantren berasal dari kata santri yaitu seseorang yang belajar agama Islam, sehingga dengan demikian pesantren mempunyai arti tempat orang berkumpul untuk belajar agama Islam. Pondok pesantren adalah lembaga keagamaan yang memberikan pendidikan dan pengajaran serta mengembangkan dan menyebarkan ilmu khususnya agama Islam. Pondok pesantren dapat pula di artikan sebagai gabungan pondok dan pesantren.

Sedangkan menurut Manfred Ziemak, kata pondok berasal dari funduq (Arab) yang berarti ruang tidur atau wisma sederhana, karena pondok memang dibuat sebagai tempat penampungan sederhana bagi para pelajar yang jauh dari tempat asalnya. Sedangkan kata pesantren berasal dari kata santri yang diimbuhi dengan awalan pe- dan akhiran --an yang berarti menunjukkan tempat, maka artinya adalah "tempat para santri". 

Adapula yang beranggapan bahwa pesantren merupakan gabungan kata sant (manusia baik) dengan suku kata tra (suka menolong), sehingga kata pesantren dapat berarti tempat pendidikan manusia baik-baik. Lain halnya menurut Geertz, bahwa pengertian pesantren diturunkan dari bahasa india shastri yang berarti ilmuan Hindu yang pandai menulis. Maksudnya, pesantren adalah tempat bagi orang-orang yang pandai membaca dan menulis. Geertz juga menganggap bahwa pesantren merupakan hasil modifikasi dari pura Hindu.

Pesantren sering kali dianggap sebagai lembaga pendidikan yang kuno atau klasik sebagai tempat untuk mempelajari agama Islam semata dan terbatas hanya ilmu fiqih, tafsir, hadits, dan tasawuf.  Dengan demikian, pesantren merupakan lembaga atau institusi pendidikan untuk membentuk masyarakat paham huruf atau literasi  dan paham dengan budaya atau literasi kultur (Hafidhuddina dan M. Candra Syahputra, 2021). 

Akan tetapi berbeda dengan kondisi terkini seiring dengan perkembangan zaman, pesantren telah mengalami transformasi yang signifikan. Pada saat ini dapat kita jumpai, pesantren sudah mengalami integrasi ilmu secara komprehensif (M. Falikul Isbah, 2020).

D. Peran Pesantren di Era Terkini

Menurut Greetz, sebenarnya pesantren memiliki peran cukup penting yakni sebagai lembaga pendidikan yang mencetak orang-orang yang mempunyai kecerdasan emosional dan intelektual. Jika ada lembaga pendidikan Islam yang sekaligus juga memainkan peran sebagai lembaga bimbingan keagamaan, keilmuan, kepelatihan, pengembangan masyarakat dan sekaligus menjadi simpul budaya, maka itulah pondok pesantren. 

Clifert Greertz juga mengkritik jika Pesantren dianggap hanya berbicara tentang dosa atau pahala, berbicara tentang kuburan dan ganjaran, itu semua pemikiran yang sangat keliru. Karena menurut pengamatannya, pendapat tersebut berdasarkan kisah pesantren pada zaman dulu, namun jika diteliti secara cermat, bahwa di era terkini pesantren modern bisa mengalahkan sekolah formal dalam hal prestasi.

Pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang memiliki kontribusi besar dalam mencerdasakan kehidupan bangsa.( Herman, Sejarah Pesantren Di Indonesia, 2013). Bahkan, pesantren di Indonesia sudah ada sejaka zaman Kapitayan yakni sebelum hadirnya agama-agama besar di Nusantara, seperti agama Hindu, Budha dan Islam. Pada zaman Walisongo, pesantren yang sebelumnya bernuansa Hindu-Budha mulai mendapatkan nuansa Islam (Said Aqil Siroj, 2015). Dengan demikian, peran pesantren dapat diuraikan dibawah ini:

1. Lembaga pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun