- Pengantar
Seperti biasa setiap pagi di sudut kantin kantor pemerintah, ada dua orang pegawai yang sedang asyik ngobrol sambil menunggu pesanannya, "Bro, jangan lupa minggu depan kita ikut upacara hari pahlawan", kemudian temannya yang sedang asyik mengaduk gula dalam gelas berisi air teh hangat menimpali, "Waduh Coy,... moga-moga bukan gue yang kena tugas jadi petugas upacara".
Teman yang satu langsung menepuk bahunya, "Bro,.. ente harusnya bangga, karena tugas mulia dipercaya jadi petugas upacara", sambil ikut mengaduk-aduk gula yang masih terlihat dalam gelasnya, "kita mesti bersyukur.... Coba bayangkan seandainya tidak ada mereka dan kita masih dijajah, mungkin ente masih pegang senjata... dan gak bisa nongkrong enak-enak disini untuk sarapan pagi".Â
Si Temannya akhirnya tersadar, "Bener juga ente.... Gue aja merasa kasihan melihat di TV negara-negara yang masih berperang. Gak kebayang..... Gue dengerin music Rock aja pusing, gimana dengerin desingan peluru atau ledakan granat setiap hari".
- 10 November Sebagai Hari Pahlawan
Tanggal 10 November semua warga negara Indonesia pasti akan mengenal makna hari bersejarah tersebut. Ya, benar. Itu tanggal yang selalu diperingati negeri kita sebagai hari pahlawan.Â
Sebagai bangsa yang besar, maka sepatutnya kita wajib untuk merenungi bersama dan berdoa kepada arwah pahlawan yang telah berjuang menyingkirkan penjajah untuk menjadi negara merdeka. Setiap instansi baik pemerintah pusat dan daerah, termasuk sekolah-sekolah di seantero negeri akan mengadakan upacara bendera memperingati hari pahlawan.
Selain itu dalam acara kenegaraan maupun di daerah selalu mengadakan berbagai kegiatan, diantaranya adalah menyambangi Taman Makam Pahlawan. Untuk acara kenegaraan, Presiden dan jajaran akan menyambangi Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN) Utama di Kalibata, Jakarta.Â
Sebagai catatan sejarah, Taman Makam Pahlawan tersebut sebelumnya berada di wilayah Jakarta Utara tepat di Ancol yang dikenal Taman Makam Pahlawan Ancol (TMPA), namun melihat posisi dan perkembangan ibukota negara berdasarkan Instruksi Presiden Soekarno dipindahkan lokasi ke Kalibata seperti yang terlihat saat ini.
- Sejarah TMPN Utama Kalibata
Keputusan perpindahan Taman tersebut ke Kalibata yang semula berada di Ancol karena pada saat itu meruapakan Kawasan yang belum berkembang, dipenuhi rawa-rawa dan hutan belukar.Â
Berdasarkan rencana pengembangan tata kota pada saat itu, maka TMP Ancol dipindahkan ke lahan baru seluas 5 hektar, karya monumental TMPN Utama Kali bata memiliki sejarah yang cukup menarik karena buah karya kolaborasi arsitek Indonesia bekerjasama dengan kontarktor Belanda.
TMPN Utama kalibata dibangun tahun 1953 merupakan hasil karya anak bangsa yakni Friedrich Silaban dan kontaktor pembangunan Algemeen Ingenjurs-en Architecten Bureau (dikenal AIA) bekerjasama dengan Dinas Bangunan Tentara Sub Direktorium, zeni Angkatan Darat. Rancangan F. Silaban memiliki tiga elemen utama yakni gapura, koridor pengarah dan bangunan beratap perisai.