Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Taman Makam Pahlawan: Pembelajaran Anak Kita Mencintai Pahlawannya

8 November 2022   23:52 Diperbarui: 9 November 2022   00:00 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Travelxtrans.com

Kemudian pada tahun 1954, diresmikan oleh Presiden Pertama-RI, Ir. Soekarno sekaligus memeperingati hari pahlawan pada tanggal 10 November 1954. Kemudian pada tahun 1974 pada jaman era Soeharto, TMPN tersebut diperluas yang semula 5 hektar menjadi 25 hektar. 

Kemudian dua tahun berikutnya, berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 18 Tahun 1976, TMP Kalibata ditetapkan menjadi Taman Makam Pahlawan Nasional atau TMPN Kalibata dan berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan, TMPN Kalibata berubah menjadi TMPN Utama Kalibata.

  • Penutup

Memperingati hari pahlawan bukanlah sekedar memperingati dengan mengikuti upacara bendera atau mengheningkan cipta sejenak bagi semua warga dengan menghentikan aktivitas sesaat dimana pun berada. Namun patut menjadi renungan bagi kita semua untuk selalu bersyukur kita dapat bebas beraktivitas seperti sekarang ini lantaran jasa-jasa para pahlawan yang berjuang untuk membebaskan dari belenggu penjajah.

Dengan mengulik sejarah taman makam pahlawan atau TMPN Utama Kalibata kiranya dapat menyegarkan ingatan bahwa kita harus bangga TMPN Utama merupakan hasil karya bangsa sebagai penghormatan atas jasa-jasa para pahlawan yang dikebumikan disana.

Seyogyanya bagi keluarga muda bersama anak-anak yang masih kecil untuk menyempatkan ke sana sekaligus liburan relaksasi dan sebagai pembelajaran pembentukan jiwa untuk mencintai negara dan budaya sendiri yang saat ini mulai terkikis oleh budaya asing yang dianggap modern. Tak mengenal nama dan wajah pahlawan kita dan lebih mengenal pahlawan heroik yang direka dari negara lain.

Mungkin saja kita belum menikmati kemerdekaan atau kebebasan yang hakiki karena banyak pasang mata atau pemangsa negara lain yang ingin kembali menjajah, walau tidak dalam bentuk fisik dalam bentuk ideologi, budaya yang menginfiltrasi bangs akita agar terjadi perpecahan atau permusuhan antar anak bangsa. 

Hendaknya persatuan dan kesatuan harus selalu dijaga dengan mengisi kemerdekaan dengan berbagai aktivitas sehari-hari demi peningkatan harkat dan martabat bangsa serta kemajuan negara menuju masyarakat yang sejahtera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun