Mohon tunggu...
Agus Cahyono
Agus Cahyono Mohon Tunggu... Sedang Menulis ...........

☕

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

LDII : Peran Media Kunci Ketahanan Pangan

9 Februari 2025   23:04 Diperbarui: 9 Februari 2025   23:04 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, tekankan peran media dalam ketahanan pangan di Hari Pers Nasional 2025. (Dok. Pribadi)

LDII Tekankan Peran Vital Media dalam Mengawal Ketahanan Pangan pada Hari Pers Nasional 2025

Jakarta, 9 Februari 2025 -- Indonesia memperingati Hari Pers Nasional setiap tanggal 9 Februari, yang juga menandai Hari Ulang Tahun ke-79 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).  

Pada peringatan tahun ini, Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), KH Chriswanto Santoso, menegaskan pentingnya peran media massa dalam pembangunan nasional, khususnya dalam mengawal ketahanan pangan untuk kemandirian bangsa.  

KH Chriswanto menyatakan bahwa media memiliki peran krusial dalam menyampaikan informasi terkait kebijakan publik dan peristiwa di sekitar masyarakat. "Sejak era perjuangan hingga pascareformasi, tanpa keberadaan media, masyarakat akan kesulitan mengakses informasi yang penting untuk kehidupan sehari-hari," ujarnya.  

Tema Hari Pers Nasional 2025, "Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa", dianggap sangat relevan dengan program pemerintah dalam memajukan sektor pangan nasional. KH Chriswanto menambahkan, "Kemandirian dan kedaulatan pangan merupakan isu dunia yang harus diantisipasi pemerintah."  

Sebagai bentuk komitmen, LDII telah memasukkan ketahanan pangan sebagai salah satu dari "8 Bidang Pengabdian LDII untuk Bangsa". DPP LDII percaya bahwa dengan partisipasi aktif media, berbagai persoalan terkait sektor pangan bisa diatasi. "Dengan partisipasi media memberitakan berbagai persoalan pangan, pemerintah dapat melangkah dengan pasti dalam menjalankan program tersebut," jelasnya.  

Lebih lanjut, DPP LDII berharap pers dapat terus berpihak pada prinsip clean government dan mendukung rakyat kecil. Media diharapkan dapat memperjuangkan transparansi publik mengenai berbagai isu pangan, seperti kelangkaan pupuk, kekurangan bibit tanaman pangan, serta perlunya inovasi-inovasi terbaru dalam sektor pertanian yang dapat meningkatkan produksi pangan.  

"Kami juga berharap pers mampu memberi solusi dengan menggali informasi yang dalam terkait kebijakan impor dan ekspor pangan, serta praktik-praktik kartel yang merugikan petani dan peternak UMKM. Dengan pemberitaan tersebut, pemerintah dapat segera turun tangan untuk menyelesaikan persoalan tersebut," tambahnya.  

Dengan terwujudnya kemandirian pangan, diharapkan masyarakat, terutama petani, peternak, nelayan, dan petambak, dapat menikmati kesejahteraan dan peningkatan kualitas hidup. Program pemerintah di bidang pangan diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil, makmur, dan sejahtera.  

Sementara itu, Ketua DPP LDII Rulli Kuswahyudi menekankan bahwa pers sangat diperlukan perannya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan tugasnya memberikan edukasi, informasi, hiburan, dan kontrol sosial. "Pers harus meningkatkan perannya memberitakan berbagai pencapaian pembangunan, dengan dukungan dan masukan yang konstruktif. Namun pers harus tetap kritis agar pemerintah bisa memperbaiki kekurangan dan terus meningkatkan keberhasilannya," kata Rulli.  

Ia juga menyoroti bahwa abad ke-21 ditandai dengan semakin parahnya dampak perubahan iklim dan berkurangnya lahan pertanian di dunia maupun di Indonesia. Akibatnya, pangan menjadi daya tawar dan diplomasi internasional. Tanpa pangan yang mencukupi dan bahkan surplus, berakibat lemahnya daya tawar Indonesia di mata negara-negara lain.  

Menurut Rulli, tema Hari Pers 2025 relevan dengan program kerja pemerintah yang sedang menjalankan proyek besar food estate untuk kemandirian pangan. Program ini memerlukan dukungan segenap elemen bangsa, termasuk pers.  

"Pers bisa menjalankan fungsinya sebagai kontrol sosial, dengan memberi masukan juga melaporkan berbagai hal yang menghambat program kemandirian pangan ini. Harapannya, masukan, saran, kritik, bahkan fakta yang diungkap media massa terkait program pemerintah, dapat menyukseskan program pembangunan nasional," pungkasnya.(Cak Bejo)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun