Mohon tunggu...
Faris Rusydi
Faris Rusydi Mohon Tunggu...

Laki-laki. Mahasiswa. Aremania. Milanisti. Penggila sepakbola. Pecinta revolusi, diskusi, dan aksi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengaruh Zeitgeist (Jiwa Zaman) dalam Historiografi

15 Mei 2011   06:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:40 4139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasionalisme (Aufklarung), hal inilah yang menjadi awal bagi sejarah modern yang ada saat ini. Segala pengetahuan (termasuk sejarah) yang didasarkan pada akal sehat manusia dengan mengesampingkan peran-peran supranatural (mistis dan ketuhanan) menjadi unsur penting dalam setiap tulisan sejarawan saat itu. Voltaire, Monteqieu, Rosseau, Raynal, dan Heeren menularkan prinsip rasionalitas kepada dunia. Sejarah kini tidak hanya terbatas pada persoalan intrik gereja, tetapi meluas pada sejarah sosial, kultural, ekonomi, dll.

Sejarawan rasionalis menerima pendekatan kultural dan memperkenalkan prinsip-prinsip sosiologi dalam historiografi. Mereka juga menghindari unsur-unsur khayal, mistis, supranatural, dan prinsip teologi (keagamaan), lalu menggantinya dengan unsur-unsur natural (alami). Sejarawan rasionalis tidak mengesampingkan peran Tuhan, hanya meminimalisir peran Tuhan dalam sebuah historiografi, dimana Tuhan berperan melalui hukum alam yang telah dibuatnya. Dalam hal umum, kaum rasionalis ini berusaha untuk menyepakati dua hal yang bertentangan pada masa sebelumnya (historiografi gerejasentris dan historiografi humanis) dengan mencari jalan tengah pada dua perspektif historiografi tersebut. Dari rasionalisme inilah yang kelak menjadi awalan bagi historiografi modern yang kita gunakan pada saat ini.

Dari Klasik Kembali ke Klasik
Pengaruh zeitgeist (jiwa zaman) dalam perkembangan historiografi sangat besar sekali. Hampir setiap penulisan sejarah dari masa ke masa selalu dipengaruhi jiwa zaman yang ada serta kondisi sosial-masyarakat yang ada. Dunia begitu terpengaruh oleh dua tipe penulisan sejarah ketika Herodotus dan Tuchydides menawarkan prosanisasi penulisan sejarah. Dunia juga ikut terseret dalam arus peperangan fisik dan intelektual antara Kristen dan Pagan, bahkan historiografi gerejasentris berperan penting dalam perkembangan sejarah kedepannya, dimana perlawanan terhadap historiografi tersebut menjadi benih historiografi modern yang dipakai saat ini. Tumbuh berkembangnya perspektif humanis, penghargaan kembali terhadap karya-karya masa lampau (baik era klasik dan pertengahan), dan penggunaan akal sehat (rasionalisme) memicu tumbuh berkembangnya liberalisme dan nasionalisme. Kini, di era modern sejarah bukan sekedar humanistik dan rasionalitas saja, tetapi juga menaruh perhatian yang cukup tinggi pada oral history (sejarah lisan) dan sejarah kultural (dimana memberi porsi yang cukup besar pada nilai-nilai mistis dan supranatural).

Dari klasik kembali ke klasik, mungkin inilah pola yang terjadi pada penulisan sejarah saat ini. Apabila dipandang pada perspektif mistis-rasional, maka sejarah modern kini kembali ke era klasik dimana unsur-unsur yang berbau mistis dan simbolik berusaha untuk dimaknai kembali dan diberi porsi yang lebih. Oral history juga dikembangkan dengan lebih luas guna mengetahui pola-pola perkembangan zaman umat manusia.

Homerus memulai dengan syair kepahlawanan yang begitu retorik dan penuh dengan kemistisan serta hal-hal yang bersifat supranatural. Herodotus dan Tuchydides berusaha menghilangkan hal-hal yang berbau supranatural tadi dengan mengedepankan kritik sumber dan akurasi data. Gereja lalu membawa kembali unsur-unsur mistis (terutama pada prinsip teologis dan ketuhanan) dengan mengedepankan peran Tuhan dalam sejarah umat manusia. Hal ini di-counter kembali oleh kaum humanis di masa akhir abad pertengahan yang berusaha untuk mengurangi hal-hal mistik dengan mengedepankan peran manusia dibanding Tuhan. Kaum Reformis dengan memanfaatkan ide-ide sekuler dari kaum humanis memanfaatkan sejarah kembali ke jalur mistisasi, awal masa Renaissans dunia historiografi menampilkan kembali pertarungan antara “angel” dan “demon” serta perang internal antara Katolik dengan Protestan. Kejengahan terhadap hal-hal yang bersifat mistis kembali ditampilkan dalam karya-karya yang bersifat rasional di awal abad ke-19. Rasionalisme yang merupakan hasil kompromi antara prinsip klasik dengan prinsip gereja ini menjadi faktor penting dalam perkembangan historiografi modern. Setelah puas dengan ide-ide “akal sehat” serta pengembangan dalam hal liberalisme, nasionalisme, serta sekulerisme, dunia kembali menyentuh hal-hal mistis dengan memberi perhatian pada oral history. Rasanya seperti kembali ke zaman klasik, dimana kritik sumber dan akurasi data menjadi penting, penulisan sejarah yang lebih bersifat prosa dan bergaya retoris, dan juga membawa hal-hal mistis yang ditulis lebih rasional.

Daftar Pustaka

Wikipedia Indonesia – Historiografi.
Waktu Akses: 14 Juni 2009, jam 05:50 WIB.
http://id.wikipedia.org/wiki/Historiografi

Blog Roda Zaman – Penulisan Sejarah.
Waktu Akses: 14 Juni 2009, jam 06:24 WIB.
http://rodazaman.blogspot.com/2009/05/penulisan-sejarah.html

Blog Roda Zaman – Perspektif Global dalam Penulisan Sejarah.
Waktu Akses: 14 Juni 2009, jam 06:36 WIB.
http://rodazaman.blogspot.com/2009/05/perspektif-global-dalam-penulisan.html

Blog Roda Zaman – Strukturisme Historis Pendekatan Sejarah.
Waktu Akses: 14 Juni 2009, jam 06:37 WIB.
http://rodazaman.blogspot.com/2009/05/strukturisme-historis-pendekatan.html

Wikipedia Indonesia – Abad Renaisans
Waktu Akses: 14 Juni 2009, jam 06:53 WIB.
http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_Renaisans

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun