Mohon tunggu...
cahyaning citra pertiwi
cahyaning citra pertiwi Mohon Tunggu... -

I'm just aGirl....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KONSEP PSIKOLOGI (KD.1)

1 November 2010   07:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:56 3184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Masa Yunani Kuno (Cosmological Period)

Adalah masa transisi dari pola pikir animisime ke awal dari natural science.

Penentu aktivitas manusia adalah alam atau lingkungan. Pada masa ini perilaku manusia berusaha diterangkan melalui prinsip-prinsip alam atau prinsip yang dianalogikan dengan gejala alam.

Ada 5 orientasi : naturalistic, biological, mathematical, eclectic, dan humanistic.


  1. Naturalistic :
    adanya elemen dasar bagi penentu kehidupan. Contoh : Thales (air), Anaximenes (udara).
    Ide ttg permanence vs change dari zat yang dianalogikan kepada aktivitias manusia, menimbulkan ide ttg jiwa
    Pola pikir deduktif : generalisasi gejala alam pada perilaku manusia
  2. Biologic :
    Mengangkat posisi manusia di atas gejala alam yang lain, memisahkan proses-proses pada manusia dari proses-proses yang ada pada mahluk lain di alam.
    Proses-proses fisiologis primer untuk menjelaskan perilaku manusia
    Tokoh : Hippocrates, Alcmeon, Empedocles.
  3. Mathematical :
    Pendekatan yang melangkah lebih jauh dari dasar dunia fisik, mengarahkan pada hal-hal yang logis tapi abstrak, merupakan bekal bagi kekuatan reason.
  4. Eclectic :
    Menentang ide adanya suatu prinsip dasar dan ‘kebenaran umum’. Idenya sangat mendasar berbeda dari orientasi lainnya.
    Menekankan pada informasi sensoris, sangat operasional dan praktis
    Sikap ilmuwan harus skeptik
    Tokoh : The sophists- universal lecturers
  5. Humanistic :
    Fokus : rationality & intentionality. Ratio adalah penentu kehidupan manusia beserta segala konsekuensinya. Tokoh utama : Socrates.
    Tokoh penerus Socrates : Plato & Aristoteles


Ketiga tokoh tersebut : search for framework of human knowledge. Peletak dasar bagi kerangka pikir tipikal barat : rational, logic, objective.
Disebarluaskan oleh Alexander Agung (murid Aristoteles) melalui ekspansi militer.

AKHIR MASA HELLENISTIC
Pendekatan natural science dari Aristoteles disebarkan oleh muridnya, Alexander the Great melalui ekspansi militer sampai ke daerah Timur. Bersamaan dengan itu mulai juga masuk pandangan belahan dunia Timur ke Barat, terutama Persia, India, dan Mesir. Dengan runtuhnya kekuasaan Alexander the Great, pengaruh timur ini semakin kuat, ditandai dengan menguatnya pandangan spiritualitas menggantikan naturalisme.

MASA ROMAWI

1. Konteks sosial :


  • Pemerintahan kekaisaran romawi yang mendunia dengan tertib administrasi kependudukan yang kuat serta jaminan akan ketentraman sosial.
  • Pemikiran tentang manusia dan alam menjadi lebih pragmatis, spesifik dan spesialis. Bangsa Romawi lebih tertarik pada ilmu pengetahuan yang teknikal dan aplikatif, seluruhnya diarahkan untuk memperkuat dominasi kekaisaran Romawi.
  • Ide-ide dan pemikiran tentang manusia berkembang subur, bahkan juga ide-ide ketuhanan


2. Pengaruh bagi perkembangan pemikiran tentang manusia:


  • Filsafat yang berkembang memiliki konteks yang lebih terbatas dan spesifik, serta tampak dalam bentuk yang nyata, misalnya ritual religi masyarakat Romawi.
  • Fokus yang dibicarakan :

    • dikotomi aktif-pasif, apakah jiwa (yang menggambarkan manusia) adalah unsur yang aktif dan mandiri terhadap lingkungan ataukah unsur yang pasif dan hanya bisa memberi reaksi.
    • dikotomi passion - reason
    • manusia dipandang sebagai makhluk yang kehidupannya didorong oleh usaha untuk mencari cara ‘menguasai’ keinginan fisik melalui penolakan dunia materiil dan mencari kebenaran dalam alam dan Tuhan (Neoplatonism)

  • Pengaruh pada pemikiran tentang. nilai moral.
  • Pemikiran pada masa Romawi memberi jalan bagi berkembangnya kekristenan.


PENGARUH KEKRISTENAN

1. Konteks sosial :


  • masa penyebaran agama Kristen dengan tokoh Yesus sebagai perwujudan “manusia sempurna” beserta perilakunya yang harus jadi teladan.
  • paham Tritunggal yang mengandaikan x=3x
  • gereja dan para ulamanya berperan penting dalam masyarakat
  • peran gereja menjadi dominan dalam perkembangan intelektualitas di masyarakat, banyak cendekiawan berlatar belakang ulama.
  • secara gradual, gereja menjadi penentu nilai di masyarakat dan berhak melakukan sensor atas tulisan atau ide yang muncul. Gereja juga adalah penyelenggara pendidikan moral. Peran gereja dirasakan kurang memuaskan dan tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, maka muncul universitas-universitas di Eropa yang menawarkan kebebasan berpikir secara lebih luas. Terjadi pertentangan antara gereja dan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun