Semarang (02/8) -- Sejak bulan Maret hingga Juni 2020 nyaris semua kegiatan masyarakat yang ada di Kota Semarang dihentikan sementara, hal ini dikarenakan adanya pandemic COVID-19. Beberapa kampus seperti Universitas Diponegoro pun memulangkan seluruh mahasiswanya ditengah pandemi ini guna meminimalisir terjadinya penularan.
Seluruh kegiatan perkuliahan dilaksanakan secara daring, termasuk kegiatan KKN. KKN kali ini berbeda dengan periode sebelumnya, Kuliah Kerja Nyata pada periode ini bertajuk KKN pulang kampung, dimana ratusan peserta KKN melaksanakan program kegiatannya berdasarkan daerah masing-masing. Dengan mengusung tema, Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), kegiatan KKN dilaksanakan secara individual.
Realita bahwa keadaan pandemi saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, terutama perekonomian. Banyak warga maupun pengusaha harus memutar otak agar tetap dapat memenuhi kebutuhannya ditengah situasi seperti ini, salah satu contohnya adalah Ibu Tharnie. Beliau adalah salah satu pengusaha laundry di Tembalang.
Kegiatan laundry Ibu Tharnie mau tidak mau terhambat akibat pandemi ini, biasanya beliau menerima pakaian kotor ber kilo-kilo setiap harinya sampai beliau harus menambah karyawan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut. Namun tidak berlaku untuk saat ini, ketika pandemi Covid-19 ini masuk ke Indonesia pada awal bulan Maret.
Di mana seluruh kegiatan masyarakat terhambat, termasuk mahasiswa yang harus dirumahkan. Hal itu, membuat Ibu Tharnie dan beberapa ibu-ibu lainnya yang berada di sekitar rumah beliau harus banting setir untuk tidak lagi mengandalkan usaha laundrynya. Ibu Tharnie dan ibu lainnya membuat produk dari bahan dasar singkong untuk di jual di sekitar lingkungan rumah.
Warga pun mau tidak mau banyak melakukan aktifitas sehari-hari dirumah saja, mulai dari belajar, beribadah bahkan melakukan kerja juga dari rumah. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengisi waktu luang, memperoleh penghasilan agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari yaitu budidaya ikan dalam ember dan tanam kangkung atau "Budidamber." Budidaya ikan dalam ember dan tanam kangkung ini memiliki biaya yang terjangkau dan menjadi solusi untuk rumah yang memiliki lahan sempit atau terbatas tetapi ingin melakukan budidaya.
Caesar Utami juga membantu dalam kegiatan foto produk untuk di upload di sosial media yang akan di buat untuk memasarkan produk olahan dasar dari singkong. Caesar Utami juga mengedukasi warga mengenai cara bagaiman budidaya ikan yang benar, memilih bibit ikan yang akan digunakan sesuai dengan ukuran ember, serta cara memberi pakan yang benar untuk ikan dalam ember.
Harapannya, dengan adanya mahasiswa KKN Undip Tim II 2020, kegiatan serta perekonomian UMKM dan warga tetap berjalan agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari meskipun semua kegiatan dibatasi dan dilakukan dari rumah.
Penulis : Caesar Utami
Dosen Pembimbing : Dr. Eng. Agus Setyawan, S.Si., M.Si.
