Mohon tunggu...
Analgin Ginting
Analgin Ginting Mohon Tunggu... Saya seorang pencinta kemanusiaan, suka berbagi untuk kebaikan bersama

Regenerasi dari akun Kompasiana sebelumnya.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis Kepemimpinan GBKP 2020 - 2025 Dalam Perspektif Teologis, Akademis dan Organisasional

8 Februari 2025   19:03 Diperbarui: 8 Februari 2025   19:03 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Photo : https://gbkp-sejarah.blogspot.com/2012/04/

2. Kepemimpinan Gerejawi dalam Alkitab

Alkitab menegaskan bahwa kepemimpinan gereja bukanlah tentang dominasi, tetapi tentang pelayanan dan pengorbanan:

  • Matius 20:25-28: Yesus berkata bahwa pemimpin di gereja bukanlah mereka yang menguasai, tetapi mereka yang melayani.[^7]
  • 1 Petrus 5:2-3: Para penatua harus menggembalakan jemaat dengan kasih, bukan karena ambisi pribadi atau dorongan untuk berkuasa.[^8]
  • Roma 12:4-5: Semua anggota tubuh Kristus memiliki fungsi berbeda, tetapi mereka harus bekerja sama untuk kepentingan bersama.[^9]

Jika ada friksi atau persaingan kekuasaan dalam Moderamen GBKP, itu menunjukkan bahwa pemimpin gereja lebih berorientasi pada posisi dan otoritas, daripada pelayanan dan kepentingan umat.

II. Perspektif Organisasional: Mengapa Kepemimpinan GBKP Tidak Produktif?

Masalah Struktural dalam Moderamen

Secara akademis, organisasi yang bersifat kolektif sering menghadapi tantangan dalam hal pengambilan keputusan yang efisien. Kepemimpinan berbasis kolektif bisa tidak efektif jika tidak ada mekanisme kerja sama yang jelas.[^10]

Beberapa faktor yang menyebabkan kepemimpinan GBKP tidak produktif adalah:

Kurangnya Visi Bersama

  1. Dalam organisasi gerejawi, keberhasilan kepemimpinan sangat bergantung pada adanya visi yang disepakati bersama.[^11] Jika setiap pemimpin memiliki agenda sendiri tanpa menyatukan tujuan bersama, maka kerja kolektif menjadi lemah.

Dominasi Ego Sektoral

  1. Dalam banyak organisasi gereja, ego sektoral bisa muncul ketika pemimpin lebih mengutamakan kepentingan dirinya sendiri atau kelompoknya.[^12]

Kurangnya Transparansi dalam Pengambilan Keputusan

  1. Jika kebijakan gereja lebih banyak ditentukan oleh kelompok tertentu dalam Moderamen, tanpa keterlibatan penuh dari semua anggota, maka ini menciptakan rasa ketidakpercayaan di antara pemimpin gereja.[^13]

III. Perspektif Sosiokultural: Pengaruh Budaya Karo dalam Kepemimpinan GBKP

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun