Teman-teman Kompasiana mungkin telah pernah membaca atau mengetahui resensi mengenai novel yan certianya menjadi kenyataan atau terjadi. Tetapi dari sekian novel tersebut yang paling berkesan bagi saya adalah novel Ninteen Eighty Four 1984 karya George Owell. Novel yang terbit pasca perang dunia kedua pada tahun 1949 ini memilki seting cerita pada tahun 1984.Â
Saya akan menulisnya dalam dua artikel, pada artikel pertama ini akan coba menceritkan mengenai apa yang menjadi kenyataan dan mengubah berbagai aspek kehidupan manusia.
1. Televisi
Dalam Buku.
Telescreen berada pada setiap rumah, dan dimanapun mengikuti sisi kehidupan manusia. Karena pemerintah menggunakan Telescreen sebagai media propaganda untuk mengkontrol rakyatnya. Telescreen secara konstan selalu menayangkan program selama 24 jam tanpa henti, dan rakyat  tanpa memiliki kemampuan untuk mmenghentikan penayangan acaranya.
Realita saat ini.
Hampir di setiap rumah memiliki televisi, bahkan saat ini banyak acara dapat diakses melalui layar digital internet dari televisi atau layar komputer Banyak tersedia ribuan channel yang dapat disaksikan 24 jam tanpa henti, bahkan oran-orang jarang mematikan televisina dan membiarkannya menyala.Â
2. Music dari sebuah mesin
Dalam Buku.
Music diproduksi melalui sebuah mesin, agar tidak ada orang yang berani mengakui hak ciptanya dan tidak ada msik yang melenceng dari kepentingan partai yang berkuasa di pemerintah.
Realita saat ini.