Mohon tunggu...
Buyung Okita
Buyung Okita Mohon Tunggu... Lainnya - Spesialis Nasi Goreng Babat

Mantan Pembalap Odong-odong

Selanjutnya

Tutup

Film

Film Propaganda Jepang yang Disiarkan di Indonesia

28 September 2020   21:25 Diperbarui: 28 September 2020   21:29 1037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada perang dunia kedua sebagian besar negara di ASEAN diduduki oleh Jepang, kecuali Thailand yang merupakan negara merdeka sejak awal menjalin kerjasama pertahanan dengan Jepang. Kependudukan Jepang memandang perlunya untuk melakukan propaganda di daerah yang didudukinya, khususnya di Indonesia untuk mendukung kepentingan perang.

Film propaganda Jepang juga dibuat dan dibistrusikan di Jawa oleh institusi Jawa Nihon Motion Picture and Distribution Corporation, yang didukung oleh Pemerintahan militer Angkatan Darat Jepang Divisi 16 di Jakarta. 

Perusahaan tersebut tidak hanya memperoduksi film-film yang diambil di Indonesia, tetapi juga mendistribusikan film-film populer yang tayang di Jepang. Tentunya dengan sensorsip dan film yang dirasa sesuati dengan kepetingan Jepang.  

Kenapa film dijadikan media propaganda dan apa isi dari film tersebut ?

Film dijadikan media peropaganda karena pada masa kolonial Belanda, media film tidak pernah digunakan sebelumnya sebagai media propaganda. 

Pertama, Media film terbukti efektif menyalurkan pesan-pesan yang ingin disampaikan. Kebuda kebutuhan masyarakat akan suatu bentuk hiburan juga menambah penayangan sebuah film menjadi sangat populer. Media propaganda tidak hanya dalam bentuk film, tetapi juga wayang, kethoprak, drama, surat kabar, komik dan berbagai media lainnya. 

  • Tujuan dari media film sebagai propaganda menurut UU Mendagri Jepang tahun 1939

1. Untuk menghilangkan pengaruh ide dan konsep individualitas ala barat di masyarakat.

2. Semangat ala Jepang, khususnya nilai kearifan dalam berkeluarga dan semangat berkorban demi kepentingan bersama dan negara.

3. Film yang ditayangkan harus membawa dampak positif bagi mayarakat banyak dan mengurangi pengaruh ala barat, terutama untuk perempuan.

4. Akting dan adegan yang kurang ajar dan kurang sopan harus disensor dan adegan yang memperlihatkan menghormati orang yang lebih tua dipromosikan.

  • Revisi penambahan revisi UU Perfilman Mendagri Jepang tahun 1940

1. Menayangkan film yang bertema positif.

2. Penayangan film yang berisi komedian sedikit dibatasi.

3. Adegan film yang tidak boleh yang adalah :

a. Adegan perempuan  yang sedang merokok.

b. Adegan yang memperlihatkan minuman keras.

c. Adegan dan cerita yang memperlihatkan tingkah laku yang sembrono dan tidak sopan.

d. film yang menceritakan tentang kelas sosial masyarakat menengah atas.

e. film yang menceritakan kebahagian individual seseorang.

4. Penayangan film yang mengkisahkan tentang sektor kehidupan di masyarakat yang produktif seperti bekerja, industri dan bertani sangat dianjurkan untuk ditayangkan. Agar memunculkan semangat untuk bekerja.

5. Pemeriksaan sensorsip wajib dilakukan, dan jika kemudian ditemukan kelalaian wajib untuk di revisi sebelum ditayangkan kembali.

Kemudian, apa isi dan tema dari film yang ditayangkan tersebut ?

Tema dan topic film yang ditayangkan baik yang dibuat di Indonesia maupun film populer yang diimpor dari Jepang, mulai dari drama hingga dokumenter. Film tersebut terdiri dari beberapa topik dibawah ini,

1. FIlm yang bertemakan hubungan persahabatan antara Jepang dan negara di Asia, dan film dengan tema Jepang memerlihatkan peran pedagogis Jepang untuk menjalin hubungan persahabatan tersebut.

2. Film yang bertemakan patriotisme dan bakti mencintai negaranya.

3. FIlm yang bertemakan betapa kuat dan hebatnya kekuatan militer Jepang.

4. Film yang bertemakan tentang memperlihatkan produktivitas kerja, produksi pertanian dan industri untuk kepentingan perang.

5. FIlm yang bertemakan pendidikan masyarakat dan anak-anak.

6. Dan konten film bertemakan hiburan yang positif.

Dari ke enam tema tersebut dapat disederhanakan kembali bahwa tema utama yang ditayangkan adalah berisi mengenai

1. Pentingnya hubungan dan peran keluarga dan masyarakat dan tidak bersifat individualistis.

2. Pentignnya peran perempuan yang mencintai keluarga dan patuh terhadap suaminya.

3. Pentingnya jiwa patriotisme 

4. Peran Jepang terhadap wilayah Asia Raya

Dapat kita lihat bahwa kebijakan penayangan film dimaksudkan untuk lebih mempromosikan semangat bekerja dan moralitas kebersamaan sebagai sebuah masyarakat. 

Pentingnya peran keluarga yang kuat untuk mendukung sebuah negara yang kuat juga ditekankan dalam film propaganda yang ditayangkan di Indonesia. 

Kemudian untuk mempromosikan mengenai ide dan prinsip mengenai Jepang kepada masyarakat di daerah yang diduduki Jepang dan menghilangkan ide dan pengaruh ala barat yang telah ada, sehingga masyarakat merasakan kedekatan antara Jepang dan Indonesia dan mau untuk bekerjasama dengan Jepang demi kepentinganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun