Mohon tunggu...
Buyung Okita
Buyung Okita Mohon Tunggu... Lainnya - Spesialis Nasi Goreng Babat

Mantan Pembalap Odong-odong

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Satu Titik Temu dari Semua Ajaran Agama

14 Agustus 2020   21:30 Diperbarui: 18 Agustus 2020   22:09 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah anda mendengar suatu anekdot yang berbunyi "semua agama itu sama" ? Meskipun jika dikaji secara lebih lanjut, jika itu menyangkut akidah atau kepercayaan mengenai iman,hukum  dan berbagai aspek lain akan memunculkan banyak penjelasan yang tidak habis ditulis dalam satu artikel. 

Bagi seorang muslim, kami memiliki satu standpoint memandang dimana semua agama itu tidaklah sama. Dengan diperkukuh satu firman dalam Al-Quran yang berbunyi "bagimu agamku dan bagimu agamamu".  Hal itu menunjukan bahwa kami menghormati pemeluk agama lain dan beserta kepercayaan yang dipercayainya, dan tidak mencampur adukkan satu sama lain.

Tetapi terlepas dari itu, semua agama juga mengajarkan mengenai etika. Dalam bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Arab disebut dengan Akhlak dan adab. secara sederhana akhlak bermakna ekspresi kesopanan baik dalam beribadah atau mu'amalah kepada sesama. 

Dari beragamnya ajaran mengenai etika dan akhlak tersebut, apakah anda tahu ada satu garis lurus atau satu ajaran yang bersifat universal yang diajarkan hampir oleh semua agama ? Satu garis lurus itu disebut dengan "satu hukum emas mengenai moralitas".  Lalu bagaimanakah satu hukum emas mengenai moralitas tersebut ?

1. Islam

Bagi seorang muslim yang mempelajari hadis secara tradisional dikenal dengan adanya "hadis pembuka" yang dikaji dan dipelajari di awal pembelajaran. Dan salah satu hadis berikut merupakan salah satu hadis atau jaran dari Rasulullah yang mengajarkan mengenai akhlak, etika dan moralitas dan termasuk dalam salah satu "hukum emas mengenai moralitas". Hadis tersebut berbunyi :

“Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)[HR. Bukhari, no. 13 dan Muslim, no. 45]

"Barangsiapa ingin dijauhkan dari neraka dan masuk ke dalam surga, hendaknya ketika ia mati dalam keadaan beriman kepada Allah, dan hendaknya ia berperilaku kepada orang lain sebagaimana ia senang diperlakukan oleh orang lain.” (HR. Muslim, no. 1844)

Kedua hadis dari rasulullah diatas mengajarkan kita untuk dilandasi dengan kasih sayang, berperilaku dan menjalin hubungan dengan baik dan rukun dengan sesama. 

2. Kristiani

"Perbuatlah terhadap orang lain apa yang kamu kehendaki mereka perbuat terhadap kamu, karena demikianlah ajaran hukum Taurat dan firman yang disampaikan Allah melalui para nabi." Yesus - Matius 7 :12.

3. Hindu

"Inilah inti Dharma: Jangan perlakukan orang lain dengan yang menyakitkanmu jika itu dilakukan padamu."  Mahabharata 5:1517

4. Konghucu

"Satu kata yang bisa merangkum prinsip perbuatan baik manusia ... cinta-kebajikan. Jangan perlakukan orang lain apa yang kau sendiri tidak suka." Analek Konfusius 15.23

5. Budha
"Jangan sakiti orang sebagaimana itu akan menyakiti dirimu."
Buddha - Udana-Varga 5.18 .

6. Tao

"Hargai rahmat yang dimiliki tetangga Anda sebagai rahmatmu sendiri, dan anggap kerugian tetanggamu sebagai kerugianmu juga." T'ai-Shang   Kan-Ying P'ien 213-228 

7. Yahudi

"Apa yang tak kamu sukai dan benci, jangan lakukan pada orang lain; itulah seluruh isi Taurat, dan sisanya adalah interpretasinya. Pergilah belajar lagi." HIllel Talmud Shabbat 31a.

8. Zoroaster

"Jangan lakukan pada orang lain, bila itu akan mencelakan saat itu dilakukan pula padamu."  Shayasi-na-shayast 13.29.

9. Jainisme

"Perlakukanlah makhluk lain seperti bagaiamana seseorang ingin diperlakukan" Mahavira, Sutrakritanga.

10. Bahai

"jangan letakkan appaun kepada satu jiwa, jika hal tersebut juga tidak ingin diletakkan padamu. Jangan harapkan sesuatu kepada orang lain jika hal itu juga tidak diharapkan olehmu" Baha'u'llah Gleanings.

Dari beberapa ajaran yang diajarkan oleh beberapa agama di atas, dapat kita pahami bahwa masing-masing mengajarkan mengenai adab dasar yaitu rukun dan mencintai sesama. Kasih sayang menempati pondasi dalam agama mengajarkan adab dan akhlak. Alangkah indahnay bila satu titik temu ini menjadi jembatan untuk mewujudkan ukhuwah antar sesama, menumbuhkan sikap toleransi dan mencintai antar sesama manusia dan sesama makhluk lain.

Janji, perilaku, sikap, perkataan, perbuatan dan berbagai hal lain adalah dahan, ranting dan daun dari sebuah pohon. Etika, moral dan akhlak adalah batang nya, sedangkan akarnya adalah cinta dan kasih sayang. 

Dari akar menjadi proses penyerapan sumber nutrisi yang disalurkan melalui batang pohon, dan disalurkan ke bagian tubuh pohon. Hingga Daun mengeluarkan Oksigen dan membawa manfaat bagi makhluk hidup lainnya. Kasih sayang termanifestasi kedalam akhlak, etika dan moral sehingga selanjutnya terwujud menjadi segala perilaku yang dikeluarkannya.

Hati adalah tempat dimana tuhan menganugrahkan dan menanamkan rasa kasih sayang di setiap hati manusia. Untuk dapat kembali dan tak tersesat di tengah arus dunia yang semakin terdistorsi ini, alangkah baiknya kita masing-masing kembali kepada ajaran yang kita Imani dan kembali mencari guru yang menghantarkan dan menuntun kita kepadaNya.

 Mungkin saat ini masyarakat kita di dunia sedang memiliki akar yang tidak kuat karena tiadanya cinta dan kasih sayang, tiadanya Tuhan di dalam hatinya. Saya paling menyukai suatu nasihat dari Imam Al-Ghazali yang berbunyi " Seseorang akan selalu menginterpretasikan sesuatu yang ia dengar dan lihat berdasarkan cahaya yang mendominasi di hatinya". Dari situ kita dapat memahami hati merupakan sebuah kerajaan, apa atau siapa yang menjadi raja di hati akan menjadi berkuasa atas hati kita.

Lalu cahaya yang seperti apa yang menyinari hati kita ? apa atau siapa yang menjadi raja di hati kita ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun