Ketika Kuliah  Tidak Wajib,  Mungkinkah  SMK  Jadi Pilihan  Siapkan  SDM Skill  ?
Bismillah,
Polemik melonjaknya  uang pangkal dan uang kuliah tunggal (UKT) di perguruan tinggi negeri yang sedang hangat diperbincangkan serta adanya statment kuliah tidak wajib, sungguh mengagetkan banyak kalangan.
Sebagai bagian dari anak bangsa yang sudah dan sedang menjadi orang tua mahasiswa tentu turut merasa perihatin dengan apa yang terjadi di lembaga pendidikan tinggi negeri hari ini.
Betapa orang tua sebagian  mahasiswa atau calon mahasiswa kecewa dengan melonjaknya UKT yang merupakan beban yang harus dibayar serta ditambah lagi beban perasaan akibat adanya statment bahwa kuliah tidak wajib.
Kondisi tersebut membuat beban pikiran orang tua menjadi bercabang, di satu sisi UKT mahal dan disisi yang lain anak-anak harus kuliah agar manusia intelektual.
Oleh karena itu  negara harus ada  dan berbuat untuk mengatasi serta mengurai persoalan pendidikan tinggi negeri, agar keluhan rakyat dapat terobati.
Jika persoalan ini dibiarkan dan  terus berlarut-larut, dikhawatirkan anak-anak muda negeri ini tidak sempat mengenyam pendidikan tinggi atau yang sedang kuliah akan putus kuliahnya, karena orang tuanya tidak mampu untuk membayar uang kuliah anak-anaknya.
Disamping itu untuk menghindari kesan atau  prasangka dari sebagian rakyat bahwa kuliah di perguruan tinggi negeri hanya untuk anak-anak orang yang mampu saja.
Akibatnya dalam jangka panjang bangsa ini bisa jadi akan kekurangan sumberdaya manusia  yang  ahli dibidangnya, padahal keahliannya sangat dibutuhkan untuk membangun negeri ini kedepan.