Trik ini pastinya dimulai dari saat kita atau mereka sudah tidak  berteman biasa lagi, mulailah memanggilnya dengan nak kepada teman dekat anak kita atau memanggil ayah- ibu dengan orang tua teman dekat kita.
Atau jika kita atau mereka tidak menjalani proses " pacaran " Â maka segera memulai panggilan tersebut sejak momen lamaran, tunangan, temu calon dan lain sebagainya.
Jadi dengan begitu friksi-friksi yang akan atau sedang  terjadi menjadi bisa dinetralisir dengan mudah karena hubungan sudah anatara anak dengan orang tua atau antara orang tua dengan anak.
Harus disadari memang " konflik " antara menantu dengan mertua atau sebaliknya pasti terjadi, tapi secepatnya harus dapat diredam agar tidak meluas menjadi seperti  "perang Malvinas."
Majulah kita semua. #