Kedua. Bila diraut dengan menggunakan rautan khusus sampai berbentuk bulat kecil lebih kurang seperti lidi yang ukuran besar, kemudian dijalin menggunakan hui atau resam yang sudah disiapkan dengan jarak disesuaikan dengan tujuan besar kecilnya ikan yang dijadikan target.
Ketiga. Membuat bagian perangkap (injap) yang panjangnya disesuaikan dan besarnya injap lebih kecil dari badan bubu agar dapat masuk, lalu diikat kuat-kuat. " Injap " inilah sesungguhnya sebagai perangkap, dimana ketika ikan masuk, ikan tidak dapat keluar karena dihalangi injap yang sengaja dibuat dengan ujung-ujungnya tajam (runcing).
Keempat. Sebagai pengakhiran, pada ujung bubu atau sebelah kepala dibuat penutup, guna untuk memudahkan memasang umpan atau mengeluarkan ikan yang sudah terperangkap masuk.
Teknik memasang bubu
Bubu dipasang dengan mengikuti arus air dibagian pinggir dilokasi yang airnya relatif dangkal, karena bubu dipasang didasar perairan  serta umumnya digunakan untuk merangkap ikan di perairan umum, seperti sungai, danau, empang dan lain-lain
Bubu dipasang pada sore hari dan dibiarkan semalam di air, lalu kemudian diangkat besok paginya. Hal ini pertimbangannya agar ikan yang terperangkap tidak busuk, karena banyak jenis ikan yang kurang tahan, bila terlalu lama dalam kurungan. Selain itu bila terlalu lama ikan akan saling memangsa karena ikan ada yang kanibal.
Sebagai informasi tambahan bahwa belakangan berkembang bubu pabrikan yang bahannya berasal polyplament, orang awam menamakannya dengan " bubu payung " dan juga ada bubu yang ukurannya relatif besar, yaitu " bubu laut " yang bahannya berasal dari kawat besi.
Majulah kita semua. # B. Nurman.
