Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pertanyaan di Kelokan Dua Jam 3:30 Pagi

31 Juli 2021   10:51 Diperbarui: 31 Juli 2021   11:35 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tak muat masuk lift (pict. cakrawalapersada.com) 

Sambil menangis dia membantu saya untuk mengemasi barang-barang.
Barang yang sekiranya gak penting sudah saya suruh ninggal. Tapi dasar perempuan semua di kemas dalam 7-8 kantong plastik putih dan hitam. Lalu biar gak repot saya taruh di dekat kaki dan samping jenasah di atas kereta.
Mirip habis belanja di mall.
Tidak bisa lewat lift karena lift tidak muat dengan ukuran tempat tidur pasien (kereta)

Lorong panjang menuju kamar jenasah sepi, tidak seperti hari sebelumnya bertemu beberapa pengantar jenasah dari ruang lainnya.

"Mas... Suamiku sudah mati. " Tanyanya lagi, aku geleng kepala kode gak mau lagi untuk kali ke 3 buka penutup jenasah bagian muka. Perempuan itu akan terus bertanya dengan pertanyaan yang sama ketika kami istirahat ambil nafas.

Ponorogo, 31 Juli 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun