Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Backlight Tak Harus Siluet

28 Februari 2019   19:38 Diperbarui: 2 Maret 2019   13:38 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto setoran mas Damar Sasongko, memakai lensa tele pada 250mm

Matahari tertusuk ilalang, kiriman mas Ardany
Matahari tertusuk ilalang, kiriman mas Ardany
Pada intinya yang harus diperhatikan dalam foto backlight antara lain:
Pemilihan lokasi, agar sumber cahaya (matahari) bisa tertutupi sebagian atau penuh. Pilih pohon, gedung ataupun benda untuk menyaring ganasnya cahaya.

Pengaturan metering harus akurat, metering nol  (apa yang dilihat mata). Usahakan target mendapatkan pencahayaan secara benar. Sehingga tidak muncul gelap, kecuali kalau diniati siluet. Atau pencahayaan terbaik bisa didapat lewat spot metering yang diukur ke bagian tergelap target.

Pada lorong waktu, dari HP Xiaomi
Pada lorong waktu, dari HP Xiaomi
Penggunaan mode manual, karena mode auto lebih cenderung mengukur pencahayaan keseluruhan, padahal target yang dibidik yang diukurnya.

Gunakan sumber cahaya alternatif, misal flash atau pantulan cahaya untuk menerangi target.

Motret backlight di sore atau pagi hari lebih bagus dibanding siang hari. Bonus cahaya keemasan sering didapatkan pagi ataupun sore sehingga akan menguatkan warna target kita.

Ardany menambahkan, saat memotret landscape jangan terbuai dengan warna indahnya langit sehingga mengurbankan target yang sesungguhnya.

Sarjana Turki setoran mas Damar Sasongko, sindiran buat saya yang suka Turut Kijing (kuburan)
Sarjana Turki setoran mas Damar Sasongko, sindiran buat saya yang suka Turut Kijing (kuburan)
lensa lanang setoran penulis
lensa lanang setoran penulis
Beruntung kami punya wadah berupa Beku Institute, tempat kami berbagi, tempat kami berdiskusi tentang fotografi.

Beku Institut adalah komunitas penghobi fotografi di Ponorogo dari berbagai perbedaan latar belakang pendidikan, pekerjaan, dan perbedaan lainnya. Di dalamnya ada kegiatan belajar tentang fotografi baik secara formal maupun informal, baik untuk lingkup Beku Institut maupun luar Beku Institut.

Undangan kami
Undangan kami
Harapan ke depan, Beku Institut bermanfaat bagi anggotanya, bagi kemajuan fotografi di Ponorogo khususnya, bisa memberikan sumbangsihnya dalam bentuk karya fotografi sehingga menjadi media komunikasi terutama tentang seluk beluk Ponoragan.

Tunggu resume tema-tema yang lainnya dari kami Beku Institute.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun