Akhirnya pusaka tersebut dibuang di sungai Sekayu, sungai yang berada diperbatasan masuk kota Ponorogo dan menurut cerita masyarakat sekitar aliran sungai pusaka tersebut berhenti di Dung Pluwang.
Begitulah cerita mbah Basariyah bagaimana merangkul anak-anak sebagai generasi penerus, dan anak, cucu, dan keturunan beliau agar menjadi insan yang beriman.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!