Ada apa dengan Coach Shin? Apakah dengan pernyataan itu menyiratkan bahwa dirinya sepakat bahwa Ketua Umum PSSI tidak seharusnya dipersalahkan dalam peristiwa Tragedi Kanjuruhan?
Dalam hal ini saya tertarik dengan pendapat komentator sepak bola lainnya, M. Kusnaeni. Kolega Bung Towel tersebut mengajak untuk melihat pernyataan STY dari perspektif sang pelatih timnas, bukan perspektif kita.
Menurut Bung Kus, demikian M. Kusnaeni biasa dipanggil, apa yang disampaikan STY adalah bagian dari budaya Asia Timur yang menjunjung tinggi solidaritas. Ketika satu orang dalam institusinya dipersalahkan, maka Coach Shin merasa harus ikut menanggung kesalahan itu pula.
Karenanya "dukungan" STY terhadap Ketum PSSI justru sebuah hal positif bagi Bung Kus. Itu adalah bentuk profesionalisme sang pelatih timnas sebagai bagian dari sebuah sistem, dalam hal ini PSSI yang mempekerjakan dirinya.
"STY sadar betul dia ada di sistem sepak bola Indonesia yang ketua umumnya Iwan Bule. Dia merasa didukung dalam bekerja," ujar Bung Kus, seperti dikutip laman CNN Indonesia, Rabu (12/10/2022) lalu.
"Tidak semua hal di Indonesia STY tahu, dia tetap orang luar yang pengetahuan tentang Indonesia dan budaya sosial politiknya juga berbeda. Kita juga harus maklum," tambah Bung Kus.
Saya pribadi menganggap pendapat Bung Kus ada benarnya. Malah kalau mau dimaknai lebih luas, pernyataan STY justru merupakan sentilan bagi pengurus PSSI lainnya. Khususnya para anggota Kommite Eksekutif yang 12 orang.
Coach Shin seolah ingin mengatakan, kalau Ketum PSSI diminta mundur dan bertanggung jawab, berarti seluruh kepengurusan PSSI periode 2019-2023 saat ini juga harus ikut tanggung renteng konsekuensinya.
Caranya? Ya mundur berjamaah, sebagaimana Ketum PSSI didesak mundur oleh netizen.
Namun di sisi lain saya mencium adanya potensi jika STY hanyalah dijadikan tameng atau bumper untuk menyelamatkan diri. Tahu sendiri publik bola Indonesia sedang kesengsem berat pada Coach Shin karena sentuhan tangannya pada timnas.
Sangat boleh jadi pernyataan Tae-yong dipercaya bakal meredakan desakan mundur kepada Ketum PSSI? Dengan performa timnas yang sedang moncer, di mana Piala AFF 2022 di depan mata dan tahun depan ada Piala Asia 2023, kebanyakan kita pasti keberatan jika STY hengkang sekarang.