Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menimbang Ulang Wacana Indonesia Keluar dari AFF/AFC

17 Juli 2022   10:18 Diperbarui: 18 Juli 2022   08:54 1509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain timnas U19 Indonesia bersedih saat gagal lolos dari fase grup Piala AFF U19 2022| Foto: Akun resmi PSSI

Apakah Vietnam pernah pindah konfederasi? Tidak. Sejak federasi sepak bola Vietnam berdiri pada 1960, selamanya mereka berada di AFC. Sejak bergabung dengan AFF pada 1996, selamanya juga mereka berada di AFF. Tidak pernah pindah ataupun berpikiran untuk pindah sekali pun.

Apakah Vietnam pernah mengontrak pelatih-pelatih wow? Tidak juga. Bahkan dalam 10 tahun terakhir pos pelatih timnas Vietnam kebanyakan diisi nama-nama lokal. Hanya ada dua nama asing, yakni Toshiya Miura (Jepang, 2014-2016) dan kini Park Hang-seo (sejak September 2017).

Dua nama itu kalah mentereng jika dibandingkan Shin Tae-yong. Miura tak punya pengalaman melatih timnas sebelum Vietnam. Demikian pula dengan Hang-seo. Boleh dibilang mereka berdua masuk kategori pelatih medioker.

Namun lihat catatan mereka selama menangani Vietnam, terutama Hang-seo. Bandingkan pula pencapaian Vietnam dalam 10 tahun terakhir dengan Indonesia. Jauh sekali, Bro!

Padahal deretan nama pelatih Indonesia dalam satu dekade terakhir lebih banyak diisi orang asing. Mulai dari Rijsbergen, Jacksen F. Thiago, mendiang Alfred Riedl, Pieter Huistra, Luis Milla, Simon McMenemy, lalu sekarang Shin Tae-yong.

Kesimpulannya, dalam hemat saya kunci penting agar sepak bola Indonesia lebih berprestasi adalah pembinaan, bukan pindah-pindah konfederasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun