Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Lolos Piala Asia 2023, Waktunya Timnas Indonesia Membuat Rekor Baru

17 Juni 2022   17:00 Diperbarui: 17 Juni 2022   17:03 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Indonesia berfoto bareng pendukung di Kuwait. FOTO: Twitter/PSSI

Bambang Pamungkas merayakan kemenangan atas Bahrain di Piala Asia 2007. FOTO: Ady Sesotya/Skor.id 
Bambang Pamungkas merayakan kemenangan atas Bahrain di Piala Asia 2007. FOTO: Ady Sesotya/Skor.id 

Selanjutnya yang dihadapi dua raksasa Asia, Arab Saudi dan Korea Selatan. Banyak pengamat meremehkan Indonesia, tetapi yang terjadi kemudian cukup mengejutkan. Kedua pembesar tersebut sama-sama hanya bisa menang dengan marjin satu gol saja.

Hasil seri bahkan hampir saja didapat ketika meladeni Arab Saudi. Skor masih imbang 1-1 sementara pertandingan sudah memasuki menit ke-88 kala itu. Saya tidak akan lupa betapa deg-degan jantung ini ketika menonton siaran langsung di televisi.

Sayang, satu pergantian pemain di menit-menit akhir justru membawa petaka bagi Indonesia. Gol telat Saad al-Harthi membuyarkan satu poin yang hampir didapat. Asa menuju fase gugur pun mulai menipis.

Melawan Korea Selatan di partai terakhir, seingat saya Indonesia menerapkan permainan bertahan total. Lawan nyaris dibuat frustasi kala itu. Namun satu tendangan jarak jauh yang dilepas Kim Jung-woo dari depan kotak penalti tak mampu dihalau Markus Horison.

Harus Lebih Baik

Meski tidak bisa dibilang bagus-bagus amat, tetapi menurut saya catatan Indonesia di Piala Asia masih terhitung baik. Selalu dapat meraih poin dan juga mencetak gol, kecuali di Piala Asia 2000 yang betul-betul mandul.

Pencapaian yang enggak terlalu memalukan bagi saya, sekali pun pada akhirnya hanya menjadi juru kunci grup. Bahkan pernah memberi asa untuk lolos ke putaran knock out, walau pada akhirnya pupus jua.

Berbekal catatan senior-seniornya, para pemain timnas hendaknya tampil dengan motivasi tinggi di Piala Asia 2023. Mereka berpeluang mencetak sejarah baru dengan membawa Indonesia lolos dari fase grup.

Di bawah tangan dingin Shin Tae-yong, hasil ini bukannya tidak mungkin dicapai. Terlebih sang pelatih juga sudah menjanjikan sendiri akan hal itu.

Saat berbicara dalam konferensi pers usai mengalahkan Nepal, Coach Shin mengatakan bakal membangun tim yang lebih kuat. Ia berjanji Indonesia akan memberikan penampilan lebih baik tahun depan, lebih baik dari yang dipertontonkan di putaran Kualifikasi III.

Sembari menunggu gelaran Piala Asia 2023 Coach Shin punya satu kesempatan bagus untuk menegaskan bahwa janjinya serius. Kesempatan untuk menunjukkan bahwa tim yang dia bangun memang kuat, lebih kuat dari saat kualifikasi Piala Asia 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun