Setelah memaksakan hasil imbang melawan Argentina - terima kasih pada gol last minute Lucas Barrios, Paraguay mengalahkan Jamaika dengan skor minimalis 1-0 di partai kedua. Pada partai pamungkas melawan Uruguay juga berakhir imbang berkat gol balasan yang dicetak Barrios.
L'histoire se repete, begitu kata orang Perancis. Sejarah itu berulang, dan Paraguay kembali bersua Brasil di perempatfinal. Persis empat tahun lalu, prediksi lebih menjagokan Tim Samba. Fakta bahwa Neymar Jr. sudah tak bisa lagi memperkuat tim akibat skorsing Conmebol tak menyurutkan favoritisme terhadap Brasil.
[caption caption="Sumber foto: http://bola.kompas.com//read/2015/06/28/12160008/Video.Cuplikan.Lengkap.Pertandingan.Brasil.Vs.Paraguay." ]
Yang terjadi adalah ulangan empat tahun lalu. Paraguay kembali menahan imbang Brasil dan menang di babak adu penalti. Bedanya, kali ini skornya 1-1. Lalu saat tos-tosan Brasil tak lagi mandul 100%. Hanya Everton Ribeiro dan Douglas Costa yang gagal, sedangkan tiga eksekutor lainnya sukses menaklukkan gawang Villar.
Toh, jumlah eksekutor Paraguay yang sukses lebih banyak. Sehingga sekali lagi Albiroja melangkah ke semifinal kompetisi sepakbola terelite di Amerika Selatan ini.
Rabu (1/7) pagi WIB nanti, Paraguay bakal berhadapan dengan Argentina di semifinal. Estadio Municipal de Concepcion bakal menjadi saksi akankah Albiroja kembali sukses melaju ke final seperti empat tahun lalu, atau mengikuti jejak Peru yang telah menanti di perebutan tempat ketiga.
Modal Soliditas dan Pede
Jika menilik pertemuan terakhir kedua tim, Paraguay punya modal bagus menghadapi Argentina. Tim asuhan Ramon Diaz adalah satu-satunya tim yang bisa menahan imbang Albiceleste di fase grup. Kesuksesan membendung Brasil - notabene merupakan salah satu raksasa Amerika Selatan setara Argentina, tentu jadi modal penting jelang laga ini.
Sebaliknya, Argentina terlihat kesulitan ketika meladeni Kolombia di perempatfinal. Keberadaan Lionel Messi, plus trio striker beken Carlos Tevez, Sergio Aguero dan Ezequiel Lavezzi di tim tak berpengaruh banyak. Adu penalti pun sampai harus berlanjut hingga sesi sudden death sebelum berakhir 5-4.
Paraguay memang tak bisa lagi mengandalkan Santa Cruz yang kian lamban. Namun ada Barrios yang menyeruak dan menempatkan dirinya sebagai penyelamat tim di saat-saat genting. Striker Palmeiras kelahiran Argentina tersebut telah mengoleksi dua gol yang kedua-duanya menjadi penyelamat kekalahan.
Selain Barrios ada pula Derliz Gonzalez, striker yang merumput di Swiss bersama FC Basel. Pemain satu ini tampil apik di Liga Champion musim lalu, mencetak tiga gol di mana salah satunya ke gawang Real Madrid. Jangan lupakan Edgar Benitez si penentu kemenangan atas Jamaika. Pemain sayap Queretaro tersebut berpotensi menjadi ancaman serius di sisi kanan pertahanan Argentina.
Mundur ke lini belakang, Ramon Diaz boleh merasa tenang berkat keberadaan sosok Antony Silva dan Villar di bawah mistar gawang. Keduanya merupakan kiper senior nan berpengalaman. Siapapun yang diturunkan selalu membuat barisan bek Paraguay tampil tenang di dalam kotak penalti. Sejauh ini gawang Paraguay baru kebobolan tiga gol, di mana dua di antaranya saat melawan Argentina di fase grup.