Mohon tunggu...
Darwin KangGURU
Darwin KangGURU Mohon Tunggu... Agroteknologi, Universitas Lampung

"PEMBELAJAR Pendidik dan PENDIDIK Pembelajar". Menulis di Kompasiana untuk menunaikan misi hidup dan menisbahkan diri dengan zaman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Budidaya Tanaman Paprika Organik

2 September 2025   21:42 Diperbarui: 2 September 2025   21:42 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembibitan Sumber: dokpri 2025 

Pernanda Purba (2214161058) dan Darwin H. Pangaribuan (NIDN 0013016302), Mahasiswa Pascasarjana dan Dosen Jurusan Agronomi Hortikultura, Fakultas Pertanian Universitas Lampung

"Paprika artinya tumbuhan pembuat butir yang berasa anggun sertas edikit pedas berasal dari suku terong-terongan atau Solanaceae. Buahnya yang berwarna hijau, kuning, merah atau unggu jarang dipergunakan sebagai adonan salad atau kuliner "

Pendahuluan

Pertanian memegang peranan krusial dalam perekonomian Indonesia serta terus menjadi penekanan pemerintah. Bagi sebagian penduduk Indonesia, sektor pertanian ialah asal mata peluru primer. Terdapat 38,7 juta jiwa atau sekitar 28 tahun 3% penduduk Indonesia yang bekerja pada sektor ini (BPS, 2021). Sektor pertanian terdiri asal beberapa subsektor, yaitu subsektor pangan, subsektor hortikultura dan subsektor perkebunan. Subsektor pertanian yg setiap tahunnya mengalami perkembangan, salah satunya ialah subsektor hortikultura (Febrica Handryani et al., 2021).

Komoditi hortikultura mirip sayuran, buah buahan, tumbuhan hias serta biofarmaka mempunyai peluang besar buat dikembangkan karena memiliki nilai jual yang tinggi. Paprika sebagai salah satu jenis sayuran yang memiliki potensi besar karena paprika sudah bisa menembus pasar internasional dan nilai jual paprika juga tinggi.

Paprika (Capsicuum annuum L) termasuk ke dalam keluarga terung-terungan (Solonaceae) yang mempunyai rasa manis dan sedikit pedas. Tanaman paprika sudah banyak beredar di berbagai penjuru global termasuk Indonesia. Sesuai data BPS tahun 2020, paprika banyak diproduksi di Daerah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur dan Riau. Budidaya paprika belum banyak dikembangkan pada Indonesia sebab banyak petani yang takut buat melakukan budidaya paprika.

Teknik Budidaya Tanaman Paprika

1. Persiapan Media Tanam

Media Tanam Sumber: dokpri 2025 
Media Tanam Sumber: dokpri 2025 

Media yang digunakan buat berkembang biak tanaman dianggap media tanam. Langkah pertama dalam budidaya paprika adalah mempersiapkan media tanam. Bahan dan alat-alat yang digunakan adalah tanah, kompos, polibag, cangkul,dan sekop. Proses pengolahan tanah berikutnya yaitu aplikasi propunik serta agen hayati seperti Trichoderma, Beauvaria, Metarhizium, dan Mikoriza. Dosis propunik adalah 10 mililiter per liter air ,serta dosis setiap agen hayati merupakan 15gr per sepuluh liter air. Aplikasinya dilakukan dengan mencampur Proponic serta agen biologi lalu disiramkan secara merata dimedia yang telah digemburkan. Penambahan bakteri propunik pada media tanam bertujuan buat menaikkan struktur tanah dan selanjutnya mempertinggi kesuburan tanah. Propunik, dikenalmenjadi probiotik pupuk organik, mempunyai kandungan mikroorganisme yang efektif yang bisa membantu mendekomposisi bahan-bahan yang terdapat di dalam tanah.

2. Penyemaian

Benih bahan penyemaian Sumber dokpri 2025 
Benih bahan penyemaian Sumber dokpri 2025 
Penyemaian benih paprika dilakukan ditray semai. Benih yang disemai yaitu benih yang tenggelam waktu rendaman di dalam larutan hormon, sebab benih yang mengapung tidak mempunyai embrio sehingga sulit berkecambah. Perkecambahan yang rendah dan umur berkecambah yang cukup lama ditimbulkan struktur kulit biji yang keras. Benih yang sudah disemai lalu disiram dengan hormon pertumbuhan yang mengandung auksin, sitokinin, dan giberelin. Wiratmaja (2017), zat pengatur tumbuh atau hormon tanaman sangat berperan penting buat membantu mengkoordinasi pertumbuhan, perkembangan dan respon terhadap rangsangan atau stimulus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun