Mohon tunggu...
Bung Amas
Bung Amas Mohon Tunggu... Jurnalis - Literasi Sampai Mati

Pegiat Literasi dan penikmat buku politik

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kegelapan Demokrasi, Gibran Perkasa AHY Reborn

13 November 2023   09:29 Diperbarui: 13 November 2023   09:29 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketum parpol KIM (Dok. Kompas.com)

Belum lagi AHY yang berdasarkan rumor telah berharap menjadi Menteri Pertanian ternyata tak kunjung tercapai. Sudah serba salah, serba dilematis posisi AHY saat ini. Maju kena, mundur kena. Bergabung kembali dengan Koalisi Perubahan, itu sudah tidak mungkin terjadi.

Dalam situasi politik yang krusial tidak menguntungkan SBY seperti ini, maka untuk mengumpulkan lagi kekuatan, menunggu momentum AHY butuh 10 atau 20 tahun kedepan untuk melompat lagi. Mengembangkan karir politiknya. AHY butuh restart, agar rebound lagi langkah politiknya kelak.

Seharusnya SBY ataupun AHY mengerti ini era politik modern bukan politik purba. Dimana nilai-nilai politik kini banyak direduksi dengan birahi politik. Hawa nafsu mempertahankan kekuasaan diutamakan. Politik dinasti adalah jalan ninja bagi politisi tertentu.

Gibran telah menenggelamkan AHY di atas panggung politik 2024. Walau pada aspek usia dan pengalaman, Gibran tidak kompatibel jika di bandingkan dengan AHY. Namun, fakta mengatakan lain. Dimana Gibran yang notabenenya anak Presiden Jokowi lebih dihormati, memanfaatkan peluang hingga menjadi Cawapres 2024. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun