Mohon tunggu...
bunga kambodja
bunga kambodja Mohon Tunggu... -

just another anak bangsa yang easy going..

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kontroversi Zionisme, Theodore Herzl Dan Negara Bernama Israel

28 Juli 2010   06:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:32 2095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami menemukan bahwa yang sangat penting untuk ditekankan adalah bahwa kami takut terhadap konsekuensi dari pemberontakan Zionis terhadap Sang Pencipta, sebagaimana dinyatakan secara tegas dalam Jeremich, "Untuk itu buruk dan pahit penolakan Anda terhadap Tuhan..."

Kami tidak ingin terpengaruh oleh perilaku pemerintah yang menamakan dirinya Israel, bertahan dalam penolakan mereka dan sama sekali mengabaikan agama Yudaisme seperti yang jelas dibuktikan oleh hukum-hukum mereka tegas mengizinkan autopsi yang tidak seharusnya (Hukum dan Patologi Anatomi, 1953), memaksa penodaan hari Sabat (Undang-Undang Ketenagakerjaan Darurat Draft 1967: PPS 1, 19; 27, 36), pencemaran Tempat Kudus dengan mempertahankan penjaga non-agama, penodaan Kuburan Suci oleh Safed, Beth Shearim dan di tempat lain, dan banyak lagi contoh, dengan adanya bukti yang tersedia. Insofar as all human being find necessary the protection of their rights as human beings, we hereby request all those that find it within their power, to aid us in reacquiring the rights we possessed prior to the formation of the Zionist State*, to remain lawfully independent of the Zionist authority.

Sejauh ini karena semua manusia menemukan kebutuhan perlindungan hak-hak mereka sebagai manusia, dengan ini kami meminta semua orang yang menemukan hal itu dalam kekuasaan mereka, agar membantu kami dalam memperoleh kembali hak kyang kami peroleh sebelum sebelum pembentukan Negara Zionis*, untuk tetap sah independen dari otoritas Zionis. _____________ * The Laws of Palestine -- Robert Drayton -- Volume 3, Page 213B -- Chapter 126, Paragraph 17(4) -- January 1, 1928. Any person who desires his name to be struck off the register shall, within one month of the publication or the relevant portion thereof, give notice, either personally or by an agent duly authoised in writing, to the General Council (Vaad Leumi) which shall acknowledge the receipt of the notice and strike off his name accordingly; he may send a copy of such notice to the office of the district commissioner.

Mengenal Theodor Herzl, Pendiri Zionisme [caption id="attachment_207177" align="alignleft" width="101" caption="(Sumber: jewsagainstzionism.com)"][/caption] Berikut penjelasan tentang Theodor Herzl dari www.jewsagainstzionism.com

The term "Zionism" was first introduced in 1893 by Nathan Birmbaum, but Theodor Herzl, an Austrian Jew born to a prosperous, emancipated Budapest family, is recognized as the founder of the Zionist idealogy when he published his book in 1896, "The Jewish State", where he declared that the cure for anti-semitism was the establishment of a Jewish state. As he saw it, the best place to establish this state was in Palestine.

Istilah "Zionisme" pertama kali diperkenalkan pada tahun 1893 oleh Nathan Birmbaum, tapi Theodor Herzl, seorang Yahudi Austria lahir dari keluarga yang sejahtera dan memiliki emansipasi dari Budapest, diakui sebagai pendiri ideologi Zionis ketika ia menerbitkan bukunya pada 1896, "Negara Yahudi", di mana ia menyatakan bahwa obat terhadap anti-Semitisme adalah pembentukan sebuah negara Yahudi. Sesuai dengan pandangannya, tempat terbaik untuk mendirikan negara ini adalah di Palestina. While Herzl claimed that the establishment of a "Jewish" state would cure anti-Semitism, he also promoted anti-Semitism to further his cause.

Sementara Herzl menyatakan bahwa pembentukan sebuah "Negara Yahudi" akan menyembuhkan maslaah karena anti-Semitisme, ia juga mempromosikan anti-Semitisme untuk lebih mendukung idenya (catatan penulis: yaitu pendirian negara yahudi).

(Catatan Penulis: Jadi memang gerakan politik zionisme itu bukan berlandaskan pada agama Yahudi. Negara yang bernama Israel sekarang adalah dibentuk oleh gerakan zionis) Herzl stated in his diary: “It is essential that the sufferings of Jews.. . become worse. . . this will assist in realization of our plans. . .I have an excellent idea. . . I shall induce anti-Semites to liquidate Jewish wealth. . . The anti-Semites will assist us thereby in that they will strengthen the persecution and oppression of Jews. The anti-Semites shall be our best friends”. (From his Diary, Part I, pp. 16)

Herzl menyatakan dalam buku hariannya:

"Adalah sangat penting bahwa penderitaan orang Yahudi ...menjadi lebih buruk... hal itu akan membantu realisasi rencana kami...

Saya punya ide yang sangat baik...Aku akan mempengaruhi anti-Semit untuk merampas / menghancurkan kekayaan orang Yahudi...Anti-Semit akan membantu kami dalam hal bahwa mereka akan memperkuat penganiayaan dan penindasan terhadap orang Yahudi.

Anti-Semit harus teman-teman kita yang terbaik ".(Dari Diary-nya, Bagian I, hal. 16)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun