Mohon tunggu...
bunga kambodja
bunga kambodja Mohon Tunggu... -

just another anak bangsa yang easy going..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Negara Israel Tidak Syah Menurut Talmud dan Taurat Yahudi !?

26 Juli 2010   10:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:35 3836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jadi, singkatnya 3 sumpah itu adalah:

  1. Orang yahudi akan berusaha memajukan kesejahteraan kota ditempat mereka berada, karena status mereka adalah memang sedang diasingkan oleh Tuhan. Dengan begitu orang Yahudi bisa menjadi sejahtera juga.
  2. Jangan percaya nabi palsu, tukang sihir atau pemimpi aspirasi nasional yang berkata mengatasnamakan Tuhan
  3. Selama masias yahudi belum datang maka mereka tidak akan kembali ke Yerusalem dan mereka tidak akan melakukan dosa lagi karena akan memperlama datangnya Mesias Yahudi tersebut.

Orang-orang yahudi yang percaya Talmud akan berusaha menjaga diri agar tidak lari dari 3 oath/sumpah tersebut. Untuk lebih memperjelas pemahaman itu, mari kita baca juga kutipan dari http://www.nkusa.org/AboutUs/Zionism/opposition.cfm

The People of Israel oppose the so-called "State of Israel" for four reasons:

FIRST -- The so-called "State of Israel" is diametrically opposed and completely contradictory to the true essence and foundation of the People of Israel, as is explained above. The only time that the People of Israel were permitted to have a state was two thousand years ago when the glory of the creator was upon us, and likewise in the future when the glory of the creator will once more be revealed, and the whole world will serve Him, then He Himself (without any human effort or force of arms) will grant us a kingdom founded on Divine Service. However, a worldly state, like those possessed by other peoples, is contradictory to the true essence of the People of Israel. Whoever calls this the salvation of Israel shows that he denies the essence of the People of Israel, and substitutes another nature, a worldly materialistic nature, and therefore sets before them, a worldly materialistic "salvation," and the means of achieving this "salvation" is also worldly and materialistic i.e. to organize a land and army. However, the true salvation of the People of Israel is to draw close to the Creator. This is not done by organization and force of arms. Rather it is done by occupation to Torah and good deeds.

PERTAMA -- Suatu yang disebut "Negara Israel" sama sekali bertentangan dan sepenuhnya kontradiktif dengan esensi sebenarnya dan fondasi Orang Israel, sebagaimana dijelaskan diatas.

Satu-satunya waktu dimana Orang Israel diijinkan untuk memiliki negara adalah 2.000 tahun yang lalu ketika kemuliaan sang pencipta ada pada kami, dan begitu juga di masa depan ketika kemuliaan pencipta sekali akan lebih diungkapkan, dan seluruh dunia akan melayani Dia, maka Dia sendiri (tanpa upaya manusia atau kekuatan senjata) akan memberikan kami sebuah kerajaan yang didirikan pada Layanan Ilahi.


Namun, negara yang duniawi, seperti yang dimiliki oleh orang lain, bertentangan dengan esensi sebenarnya dari orang Israel.Siapa pun yang menyebut ini keselamatan Israel menunjukkan bahwa ia menyangkal esensi dari orang Israel, dan mengganti dengan alam lain, yaitu sebuah alam materialistik duniawi, dan karena itu mendirikan negara sebelum campur tangan Tuhan, adalah sebuah keselamatan materialistik duniawi, dan sarana untuk mencapai keselamatan ini adalah juga duniawi dan materialistis yaitu mengatur negeri dan tentara.

Namun, keselamatan yang sejati orang Israel adalah untuk mendekat dengan Sang Pencipta.Hal ini tidak dilakukan melalui organisasi dan kekuatan senjata.Melainkan dilakukan menurut pekerjaan yang sesuai dengan Taurat dan perbuatan baik.

SECOND -- Because of all of this and other reasons the Torah forbids us to end the exile and establish a state and army until the Holy One, blessed He, in His Glory and Essence will redeem us. This is forbidden even if the state is conducted according to the law of the Torah because arising from the exile itself is forbidden, and we are required to remain under the rule of the nations of the world, as is explained in the book VAYOEL MOSHE. If we transgress this injunction, He will bring upon us (may we be spared) terrible punishment.

KEDUA. Karena semua alasan ini dan lainnya, Taurat melarang kami untuk mengakhiri pengasingan dan mendirikan negara dan tentara sampai Sang Kudus, diberkati Dia, dalam kemuliaan-Nya dan Essence-Nya akan menebus kami.

Ini dilarang bahkan sekalipun jika negara diselenggarakan sesuai dengan hukum Taurat karena keluar dari pengasingan itu sendiri adalah terlarang, dan kami dituntut untuk mengikuti aturan kekuasaan bangsa-bangsa di dunia (catatan: tempat dimana orang yahudi berada), seperti yang dijelaskan dalam buku VAYOEL Moshe.Jika kami melanggar perintah ini, Dia akan membawa kepada kami (mudah-mudahan kita terhindar) hukuman yang mengerikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun