Mohon tunggu...
Bunga Intan
Bunga Intan Mohon Tunggu... Mahasiswa - _

La Tahzan, Innallaha Ma'ana

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengaruh Ekonomi Makro dengan Indeks Harga Saham di Indonesia

28 Desember 2021   10:20 Diperbarui: 28 Desember 2021   10:26 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Nama : Bunga Intan

NIM : 502200044

Lokal : 3B Perbankan Syariah 

PENGARUH EKONOMI MAKRO DENGAN INDEK HARGA SAHAM DI INDONESIA

 Indikator ekonomi makro seperti PDB, Inflasi, Tingkat Bunga, dan Nilai tukar mata uang bisa membantu investor dalam meramalkan apa yang terjadi pada perubahan indek harga saham. 

 Tujuan Investor menginvestasikan dananya adalah untuk meperoleh return. Adanya return yang tinggi akan menarik para investor untuk membeli saham tersebut. Investor yang melakukan kegiatan saham tidak dapat mengetahui secara pasti mengenai return ynag maksimal dapat tercapai seorang investor perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi return saham.

 Menurut Jugiyanto (2010), Return Saham adalah nilai yang diperoleh sebagai hasil dari aktivitas investasi. Return yang diharapkan berupa deviden untuk investasi saham dan pendapatan bunga untuk investasi di surat utang. Return merupakan tujuan investor untuk mendapatkan hasil dari investasi yang dilakukan oleh investor. Dengan adanya return saham yang cukup tinggi akan lebih menarik para investor untuk membeli saham tersebut. Oleh karena itu untuk mengetahui seberapa besar pengembalian yang akan diperolehnya.

 Inflasi adalah kenaikan haega secara umum, atau inflasi dapat juag dikatakan sebagai penurunan daya beli uang. Maka makin tinggi kenaikan harga makin turun nilai uang. ( Kuncoro, 1998) menyatakan bahwa kecendrungan dari harga dari satu atau dua barang tidak dapat disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas.

 Inflasi merupakan keadaan dimana harga barang secara umum mengalami kenaikan terus menerus. Pada dasarnya kenaikan laju inflasi tidak disukai oleh para pelaku pasar modal karena akan meningkatkan biaya produksi. Harga yang tinggi akan mengurangi jumlah permintaan, sehingga berpengaruh terhadap pendapatan. Harga barang-barang yang menigkat membuat jumlah permintaan yang menurun berakibat pada penurunan penjualan. Dampaknya penurunan perusahaan berkurang sehingga menyebabkan return saham perusahaan menjadi menurun. Inflasi yang tinggi mengurangi tingkat pendapatan riil yang diperoleh investor dan investasi.

 Sebaliknya, jika tingkat inflasi mengalami penurunan maka hal ini merupakan sinyal ppositif bagi investor. Penurunan laju inflasi membuat biaya produksi menurut. Menurunnya biaya produksi membuat jumlah permintaan meningkat yang berakibat pada peningkatan penjualan. Dampaknya pendapatan perusahaan bertambah yang menyebabkan return saham perusahaan meningkat.

 Menurut Boediono (1994) definisi singkat dari inflasi adalah kecendrungan dari harga-harga untuk menarik secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, syarat adanya kecendrungan meningkat ynag terus menerus juga perlu digaris bawahi. Menjelang hari raya, bencana,dan sebagainya, yang sifatnya hanyah sementara tidal disebut inflasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun