Mohon tunggu...
BUNGA FITRIA SUKMA
BUNGA FITRIA SUKMA Mohon Tunggu... Lainnya - 📍Kota Depok

اَلْاِنْسَانُ مَحَلُّ الْخَطَاءِ وَالنِّسْيَانِ

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Suara Pemuda Menentukan Masa Depan Bangsa

2 Maret 2023   21:55 Diperbarui: 2 Maret 2023   22:14 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Masa muda adalah masa emas yang dimiliki setiap manusia. Pada fase ini segala hal dalam diri manusia tengah berada pada masa perkembangan. Dan dari wilayah keberpikiran, pada masa ini manusia memiliki daya nalar yang lebih kuat atas dasar rasa keingintahuannya. Karena itu masa muda, atau manusia-manusia muda yang akan aku sebut sebagai pemuda masuk dalam salah satu elemen yang mesti dijaga dalam sebuah bangsa.

Bangsa yang baik adalah bangsa yang memiliki kualitas pemuda yang baik. Baik disini bisa diartikan secara fisik dan mental. Apabila sebuah bangsa memiliki kualitas pemuda yang baik, maka bangsa itu sudah mempersiapkan kecemerlangan bangsanya untuk beberapa dekade ke depan. Bahasan soal kepemudaan begitu luas, namun pada kesempatan kali ini, penulis hanya akan berfokus pada satu topik, yaitu keterlibatan pemuda dalam pemilu 2024.

Pesta demokrasi Indonesia semakin hari semakin dekat. Proses pengambilan suara untuk menentukan nahkoda Indonesia yang rutin digelar setiap lima tahun sekali itu akan diselenggarakan pada tahun 2024. Dan kini sebentar lagi kita akan masuk ke tahun 2023. Pada tahun ini aktor-aktor politik sudah mulai sibuk untuk melakukan strategi untuk memenangkan calon-calonnya, baik di sisi parlementer ataupun sisi eksekutif seperti Gubernur dan Presiden.

Yang menarik pada pemilu yang akan datang, semua partai seakan berlomba-lomba untuk menyajikan atau menghadirkan calon-calon yang bisa atau dekat dengan kalangan muda. Nampaknya partai-partai sudah mencium aroma wangi dari pemilih muda. Sehingga banyak partai yang berlomba untuk menghadirkan sosok calon yang dekat dengan kehidupan kaum muda.

Adapun peran penting penting pemuda dalam penyelenggaraan pemilu 2024 kali ini amatlah tidak mudah. Sebagai tonggak penerus perjuangan, sebagai pemuda kita mesti bisa melihat potensi-potensi calon yang bisa menjadikan Indonesia terus mengarah ke arah pembangunan yang lebih baik. Dengan ini penulis mengajak teman-teman kaum muda untuk setidaknya terlibat dalam proses pemilihan umum lima tahunan untuk terlibat di berbagai lini, semisal menjadi anggota kpps atau menjadi bagian dari panwaslu di daerah-daerah tempat ia tinggal. Minimal ia menjadi wakil dari masyarakat untuk menafsirkan dan menjelaskan calon-calon yang dihadirkan partai kepada masyarakat. Kenapa harus seperti itu? Sebab pola kampanye saat ini akan lebih banyak dihabiskan di media sosial yang mana itu menjadikan lebih dekat dengan kaum muda.

Pola kampanye di media sosial tentu akan sedikit sekali menyentuh kaum-kaum tua yang bahkan untuk mengirim pesan saja tidak mampu. Tidak semua memang, tapi banyak sekali yang seperti ini jika kita mau melihat ke daerah-daerah pedesaan. Ini tentu menjadi ajang untuk pemuda dalam hal mengasah pikiran politik atau wawasan politiknya. Pemilu 2024 mesti melibatkan banyak elemen muda guna mempersiapkan dan mengenalkan kaum muda dengan politik. Tujuannya agar kaum muda tak menjadi kaum yang anti dengan politik. Minimal ia mengerti apa itu politik. Kehadiran kaum muda dalam proses pemilu 2024 juga diharapkan bisa meminimalisir terjadinya politik uang dan kampanye hitam.

Tegasnya prinsip pada kaum muda diharapkan meminimalisir terjadinya politik uang, dengan catatan pemuda-pemuda yang ikut andil dalam tahapan pemilu mesti memiliki sikap kerelawanan agar apa-apa nanti yang terjadi tak dikaitkan dengan uang. Sehingga para calon yang nanti dihadirkan partai-partai politik akan berusaha menarik perhatian pemilih muda dengan gagasan dan program-program yang menyentuh kaum muda.

Kaum muda dalam sejarah bangsa ini memang banyak terlibat dalam fase perubahan. Seperti terjadinya proklamasi kemerdekaan yang mana dalam hal itu peran pemuda sangatlah penting dan jika tidak ada kaum muda, mungkin saja Indonesia tak akan merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Dan juga kita harus ingat dengan momentum sumpah pemuda di tahun 1928 di mana semangat persatuan pada saat itu digaungkan oleh kaum-kaum muda.

Karena itu, marilah kita sebagai pemuda jangan menutup mata dengan hal-hal yang berbau politik. Kita harus membuka mata agar kita tak bisa dengan gampangnya dibodohi atau dimainkan oleh oknum-oknum tertentu yang mengharapkan suara kita. Kita mesti ingat bahwa suara kita, suara pemuda, menentukan masa depan bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun