Mohon tunggu...
BUNGA FITRIA SUKMA
BUNGA FITRIA SUKMA Mohon Tunggu... Lainnya - 📍Kota Depok

اَلْاِنْسَانُ مَحَلُّ الْخَطَاءِ وَالنِّسْيَانِ

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pencemaran Lingkungan

17 November 2022   19:17 Diperbarui: 17 November 2022   19:28 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Lestari. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pencemaran lingkungan dan pemanasan global saat ini selalu menjadi top isu dalam setiap kesempatan. Sudah demikian banyak tokoh-tokoh serta kelompok organisasi dunia yang menaruh perhatian pada isu tersebut. 

Pencemaran lingkungan dan pemanasan global memang bukan hanya sekedar isu belaka. Tanpa kita sadari kita pun kerap merasakan efek dari dua hal itu, seperti misalnya iklim dunia yang menjadi tidak stabil, serta pengaruh emisi gas kaca yang kian hari menjadikan bumi semakin panas. Belum lagi banjir yang tak pernah absen di kota-kota besar di kala musim penghujan. Hal-hal tersebut adalah efek dari pencemaran lingkungan dan pemanasan global.

Kita sebagai manusia yang memiliki wewenang penuh terhadap bumi sudah sepatutnya mencari solusi dan bekerjasama agar pencemaran lingkungan dan pemanasan global bisa dicegah atau setidaknya dikendalikan. Terlalu naif jika dikatakan kita bisa menghentikan dua hal tersebut. Sebab, di satu sisi populasi manusia kian hari kian naik, dan manusia sebagai makhluk hidup tentu membutuhkan tempat tinggal. Akhirnya banyak hutan-hutan atau kebun-kebun yang dirubah menjadi perumahan atau gedung-gedung tinggi untuk dijadikan tempat tinggal. Tak hanya itu, dengan naiknya populasi manusia sampah rumah tangga juga ikut naik. 

Tragisnya, kenaikan sampah ini tak diiringi oleh pengelolaan limbah atau sampah untuk digunakan kembali. Sampah menjadi problem paling umum yang kita temui di kota-kota besar. Kurangnya pengelolaan limbah atau tempat pembuangan sampah menjadi salah satu alasan banyaknya orang yang membuang sampah pada tempatnya dan akhirnya merusak lingkungan.

 Belum lagi pengguna kendaraan bermotor yang kian hari ikut naik. Agaknya sudah begitu sulit kita menghirup udara yang bersih dari polusi. Bagaimana udara mau bersih jika setiap pagi jutaan orang ramak-ramai memenuhi udara dengan semburan gas karbondioksida yang dihasilkan dari knalpot kendaraan mereka.

Bahkan perhimpunan negara-negara dalam G20 yang saat ini tampuk presidensinya tengah berada di tangan Indonesia tak lepas memunculkan isu pencemaran lingkungan dan pemanasan global. Negara-negara itu bersepakat untuk mencegah atau mengurangi efek dari pemanasan global. Karena itu, negara-negara kini berlomba untuk menghadirkan satu inovasi terbaru dalam hal energi. Mencari sumber energi yang terbarukan dan ramah lingkungan. Semua demi Bumi kita tercinta, dilakukan agar keindahan bumi ini dirasakan oleh anak dan cucu kita.

Tetapi yang menjadi masalah dan problem adalah kualitas SDM kita. Apakah Indonesia sudah menyiapkan SDM untuk kemajuan energi terbarukan? Atau justru SDM yang ada samasekali tak peduli dengan isu lingkungan.

Ironi mungkin, namun jika kita lihat di media apa yang tampak jarang sekali tokoh-tokoh publik ataupun influence yang mewartakan tentang bahaya pemanasan global dan pencemaran lingkungan. Yang tampil dimuka media hanya sekedar memamerkan kesuksesan belaka. 

Meski begitu, Kita selaku anak bangsa harus ikut serta aktif dalam perwujudan Indonesia tanpa emisi gas rumah kaca. Kita mesti optimis bahwa di masa yang akan datang, SDM kita menjadi lebih perduli dengan isu pemanasan global serta pencemaran lingkungan. Agar nanti anak cucu kita bisa merasakan bagaimana indahnya kehidupan di muka bumi.

Cara sederhana dalam menyikapi pemanasan global dan pencemaran lingkungan bisa kita mulai dengan penggunaan kantung belanja dan menghindari penggunaan plastik sekali pakai, serta menggunakan kendaraan umum atau bersepeda dan berjalan kaki jika jarak tempuh deka, lalu menggunakan energi seperlunya tanpa pemborosan  Jika setiap orang melakukan itu, satu gerakan saja sudah bisa menyelamatkan lingkungan. Terakhir, harus ada kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan. Kita harus menganggap bumi ini adalah rumah yang mesti kita jaga kebersihan dan kenyamanannya, sehingga kita tak mau membuang sampah sembarangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun