Setiap musim kemarau tiba asap merajalela di negeriku ini khususnya dipulau sumatera tempat kediamanku. Tidak ada tempat bersembunyi menghindari si "smoke" ini. Rumahku istanaku sepertinya tidak berlaku, asap sudah berkuasa di istana.
Udara dimusim kemarau sangat tidak bersahabat. selain asap yang mengandung partikel debu, udara juga mengandung daun rumput berwarna hitam, betapa tercemarnya udara yang kami hisap.
kabut asap sudah jamak terjadi di negeri ini, manusia semakin serakah demi keuntungan materi tidak peduli lagi terhadap alam tempat kita menumpang hidup. Di era modern ini pergeseran nilai sudah sangat mengkhawatirkan, pemimpin lebih memilih menabur garam diudara ketimbang mengajak rakyatnya shalat istisqo. Dana yang begitu besar untuk menabur garam seharusnya bisa dialokasikan untuk melakukan tindakan pencegahan kebakaran hutan dan lahan
Kita semua adalah bagian penyebab polusi di lingkungan kita. Tindakan preventif seharusnya dimulai oleh setiap individu di negeri ini, dimulai dengan membuang sampah pada tempatnya, pemisahan sampah organik dan anorganik. harapan saya ada aparatur pemerintah yang secara tegas memantau hal ini sampai kepelosok negeri. Sebenarnya sudah ada kementerian lingkungan hidup yang bertugas menangani polusi dll. tapi masalah polusi seperti tidak ada solusi seperti kabut asap perlahan menghilang dengan datangnya hujan...