Mohon tunggu...
Bunda Khadijah
Bunda Khadijah Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

I am Indonesian, married, mother of 3, moslem...: "Mari Tegakkan Shalat."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kisah Mbak Erna : TKW Yang Menolak "Dijual" Secara Ilegal

16 Mei 2012   23:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:12 2491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mbak Erna dia TKW tapi beliau TKW yang pintar, dia telah menolak dijual oleh majikannya secara ilegal.Ada majikan yang ingin menjualnya ini telah mengantarkan Mbak Erna sampai di rumah saya.Inilah kisahnya.

[caption id="attachment_188717" align="aligncenter" width="640" caption="Mbak Erna (dok.pribadi)"][/caption]

Namanya Erna, usianya 39 tahun, asal Cikijing Majalengka Jawa Barat.Mbak Erna punya 2 anak, anak perempuan usia 22 tahun telah menikah, dan anak laki-laki yang baru tamat SMA dan ingin kuliah.Demi anak bungsu ini mbak Erna pergi kembali bekerja ke Saudi.

Latar belakang Mbak Erna cukup bagus.Ayahnya adalah tentara kini telah pensiun.Pengakuannya karena dulu malas sekolah, maka Erna hanya tamat SMP saja.Dua tahun dari tamat SMP, Erna menikah dengan buruh garment di Bandung.Kehidupan yang pas-pasan, cita-cita yang banyak seperti ingin punya rumah bagus, ingin menyekolahkan anak, telah mendorong Erna meminta izin pada suaminya untuk bekerja ke Saudi.Walau tahu berat, tapi Erna merasa yakin akan mampu.Semua keluarganya mencelanya, tapi Erna tetap bertekad.

Delapan tahun lalu, adalah saat pertama kali Erna datang ke Riyadh, bekerja selama 2 tahun lalu pulang.Beberapa bulan kemudian, Erna berangkat lagi, kali ini dia dapat penempatan di Jeddah, bekerja 3 tahun lalu pulang.Seperti yang terjadi sebelumnya, hanya dalam hitungan bulan melepas kangen, Erna berangkat lagi, mendapat majikan di Riyadh dan selesai kontrak 2 tahun pulang.Tak terasa 7 tahun dia berpengalaman jadi tkw, namun baru beberapabulan saja di kampung Erna gak tahan, karena biasa kerja dan biasa dapat uang. Jadi berangkat lagi dan lagi, terus menerus ke Saudi.

Satu tahun yang lalu, Erna berangkat kembali ke Saudi melalui PJTKI milik keluarga kami.Katanya kali ini enak, mau berangkat setelah dapat sertifikat FIT test medical, Erna mengantongi uang sebesar Rp 4 juta.Istilahnya uang FIT.Ada katanya temannya yang sampai mendapat uang FIT Rp 7 juta karena tidak melalui sponsor daerah, langsung datang sendiri ke PJTKI.Katanya penampungan tkw nya juga enak seperti rumah, gak tumpuk-tumpukan, jumlah tkw yang ditampung disesuaikan dengan kapasitas tempat tidur yang tersedia.Sebelum terbang Mbak Erna mendapatkan sepucuk kertas dari pimpinan PJTKI berisi nama dan nomor telpon saya dan kantor kami di Madinah dan berpesan bila ada apa-apa bisa mengadukan masalahnya.Catet… mbak Erna menyimpankertas ini baik-baik.

Satu tahun berjalan, mbak Erna merasa pekerjaan lancar-lancar saja.Pengalamannya mengurus rumahtangga, anak-anak dan memasak memang sudah terlatih, maklum 7 tahun jam terbangnya sudah lumayan.Tanpa diduga sang majikan perempuan memanggil Erna, katanya kalau Erna mau pindah kerja ke Kota Yunbo(250 km dari kota Madinah) maka uang gajinya akan full dibayar dan akan diberi hadiah SAR 2000.Mbak Erna curiga karena kadang nguping obrolan majikannya, bahwa dia akan dijual.Dan mbak Erna yang gak terlalu gaptek tahu majikannya pasang iklan di internet, menjual pembantu.Saat itu gaji Erna ditunggak sebanyak 4 bulan, alasannya majikannya sedang bikin rumah, dan tidak punya uang untuk bayar gajinya.Erna menggerutu, gaji pembantu tidak dibayar tapi Nyonya tiap pesta beli baju baru, anak-anaknya juga beli mainan mahal-mahal, juga menjamu tamu-tamu dengan mewah…Erna mengambil kesimpulan sendiri :Oh ini bukan nggak punya uang, tapi ingin dapat untung dengan cara jual pembantu.

Mbak Erna yang pintar kemudian menghubungi saya dan juga meminta kepada majikannya untuk membawanya ke kantor kami.Dia bilang pada majikannya : bila sudah tidak sanggup gaji pembantu, maka dia minta dipulangkan langsung ke Indonesia atau dicarikan pindah majikan secara resmi melalui kantor agency (maktab PJTKA / Lil-isteqdam Saudi).

Mbak Erna menjelaskan pada saya bahwa dia diberitahu oleh tkw lain yang bekerja di rumah mertua majikannya, bahwa majikannya ini suka jual pembantu untuk cari keuntungan.Bahkan pembantu terakhirbernama mbak Karsih, yang dijualnya secara illegal ke orang Mekah dan oleh orang Mekah dijual lagi ke orang Thaif, kini keluarganya mencari-cari karena 3 tahun tidak ada kabar.Saya DEGG !,jantung berdetak kencang mendengar kebiasaan majikan ini.Saya tahu praktek macam ini.

[caption id="attachment_181857" align="aligncenter" width="300" caption="Mbak Erna dan Medina gadis Ethiopia (dok.pribadi)"]

1337209989309824621
1337209989309824621
[/caption]

Setelah dilakukan pemanggilan pada majikan dan juga atas kehendak mbak Erna yang memilih perlindungan dari kami selaku Perusahaan Perekrut, maka kini mbak Erna untuk sementara waktu saya tampung di kediaman saya, sambil menunggu titik temu dengan pihak majikan.Apakah mbak Erna akan memilih pulang ke Indonesia atau akan terus bekerja kembali dengan prosedur pindah majikan secara resmi , segera akan kami selesaikan.

APAKAHYANG DIMAKSUD TKW DIJUAL BELIKAN atau PINDAH MAJIKAN SECARA ILEGAL ?

Ada kecenderungan orang-orang Saudi saat ini, mengambil keuntungan karena sulitnya mendapatkan pembantu Indonesia.Selalu saja ada orang yang mau membayar mahal untuk mendapatkan pembantu Indonesia.Ilustrasinya :Ketika majikan Erna mendatangkannya setahun lalu, maka sang majikan ini akan mengeluarkan komponen biaya kurang lebih SAR. 10,600 dengan perincian SAR 2000 untuk mendapatkan visa housemaid kewarganegaraan Indonesia dari Kerajaan, SAR 8,000 untuk proses rekruitmen, dan SAR 600 untuk membuatkan residence permit.

Dalam pasar gelap perdagangan tkw saat ini saya mendengar kabar burung, bahwa harga seorang tkw Indonesia bila dipindah tangankan bisa mencapai SAR 25,000 bahkan saya dengar di kota besar seperti Riyadh lebih mahal lagi.Untung yang menggiurkan ini, ditambah mungkin kepepet butuh uang, yang menyebabkan banyak orang Saudi memindah tangankan tkw nya dengan illegal.

Apa pengertian illegal ?

Ilegal karena pindah majikan ini tidak diurus dokumennya di kantor imigrasi Saudi.Orang Saudi banyak yang menghindarinya karena harus membayar biaya SAR 2000 kepada Imigrasi.Untuk tkw yang kurang bisa menjaga haknya mungkin mereka hanya berbesar hati dipindah-pindahkan, dan menyerah pada nasib, gimana nasib aja semoga dapat majikan baik.Namun, yang seperti mbak Erna dia tidak mau dan menuntut pindah majikan secara resmi dalam pengetahuan kantor perekrut, karena mbak Erna sadar betul, pihak keluarganya bila ingin mendapatkan jejaknya akan meminta pihak PJTKI di Jakarta dan pihak PJTKI akan menghubungi kantor untuk menanyakan status tkw.Bila dilakukan perpindahan tanpa sepengetahuan KANTOR PENYELENGGARA PEREKRUTAN, tentu saja sangat sulit bagi kantor-kantor itu mencari jejaknya.Banyak hal yang mungkin terjadi seperti mbak Karsih yang kini sedang dicari keluarganya.

Satu hal lagi yang saya catat, dengan perpindahan majikan secara ilegal ini, umunya pihak tkw tidak dibuatkan residence permitt (iqomah) lagi oleh pihak majikan, baik yang lama maupun yang baru.

PENTINGNYA KESADARAN UNTUK PINDAH MAJIKAN SECARA LEGAL

Berkaca pada pengalaman ini, seyogyanya kepada setiap TKW pada masa yang akan datang (andai moratorium ke Saudi dibuka lagi), perlu dibekali pemahaman mengenai cara-cara pindah majikan secara legal.Dengan demikian TKW bermartabat akan bisa dicapai...Untuk mencapai tkw bermartabat maka ujungtombaknya adalah pihak tkw sendiri, dengan terlebih dahulu pihak tkw mampu menjaga dirinya dan mendapatkan haknya.  Dengan cara tkw sendiri tahu kemana dia harus mencari bantuan saat memerlukannya.

Dari sisi pemerintah Saudi sendiri sampai saat ini belum ada tindakan tegas pada praktek pindah tangan pekerja tanpa prosedur resmi ini.Sepertinya masih pura-pura atau menutup mata saja, padahal sudah banyak warganya  yang melakukan pelanggaran.Kalau dilaporkan ke polisi pun, hanya akan berakhir pada damai untuk tkw saja, dan tak ada sanksi bagi orang Saudinya.  Ini sungguh sangat disayangkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun