Mohon tunggu...
Bukan Hantu
Bukan Hantu Mohon Tunggu... -

Manusia Biasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

[Terekomendasi Kompasiana] Seminar Orang Suci

26 April 2011   22:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:21 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebelumnya bagi anda orang pendosa dan kafir, saya tidak menyarankan anda untuk mengikuti seminar ini

Perkenankanlah saya untuk memperkenalkan diri, saya adalah seorang mentor, mentor dadakan, dadakan karena beberapa hal yang mengharuskan saya seperti ini.

Bagi anda yang menganggap orang paling suci dan paling benar semesta alam sangat direkomendasikan untuk mengikuti seminar satu arah ini. Seminar ini tidak diajarkan di tempat-tempat biasa, di jalan-jalan, di pasar-pasar, di rumah-rumah ibadah, di kantor-kantor, dimana-mana kecuali didunia pendidikan. Tujuan seminar ini adalah untuk mencuci otak bagi anda yang paling suci agar menjadi yang paling kafir.

Baiklah kita mulai seminar ronde pertama dengan tema silogisme

Silogisme adalah cara berpikir logis dalam bentuk formal, formal karena silogisme mempunyai aturan-aturan dan rumus. Saya akan contohkan penalaran yang sering kita ucapkan atau dengar kemudian kitaa ubah kedalam bentuk formal.

A.[pernyataan] Semua binatang bernapas

B.[pernyataan] kura-kura adalah binatang

C.[kesimpulan] kura-kura bernapas

Aturan main Silogisme

[aturan pertama] Pernyataan pertama disebut premis mayor dan pernyataan kedua disebut premis minor, [aturan kedua] ‘B’ adalah predikat dalam premis mayor, ‘C’ adalah batasan premis minor, dan ‘A’ adalah batasan yang menghubungkan antara premis mayor dan premis minor, [aturan ketiga] Hanya ada tiga preposisi; premis mayor, premis minor, dan kesimpulan, [aturan keempat] Bila kedua premis negatif, maka tidak bisa ditarik kesimpulan, [aturan kelima] Bila salah satu premisnya negatif, tidak bisa ditarik kesimpulan, [aturan keenam] Bila salah satu premis partikular, kesimpulan tidak sah, [aturan ketujuh] Kedua premis tidak boleh partikular, [aturan kedelapan] Rumus; Premis Mayor : A = B, Premis Minor : C = A, Kesimpulan : C = B.

Silogisme terdiri dari tiga bentuk; silogisme kategorik, silogisme hipotetik, silogisme disyungtif (saya rekomendasikan untuk mencari sendiri)

Sesat berpikir”

Yang Pertama; Kesalahan Karena berbahasa

Term ekuivokal yakni memiliki makna ganda. Contoh; “bisa” dapat diartikan mampu atau dapat, bisa juga diartikan sebagai racun. Term metaforis yakni sekelompok kata yang bukan sebenarnya. Contoh; “banting tulang” ayah membanting tulang menafkahi keluarga. Aksen/pelafalan yang berbeda arti dari suatu kata. Contoh; “Apel” ada dua penekan yang berbeda dari kata “pel”, pertama dapat diartikan sebagai buah, kedua dapat diartikan sebagai upacara resmi. Amfiboli; kalimat yang mempunyai makna ganda. Contoh; Dia menyayangi ibunya, dan demikian pula saya. Kalimat tersebut bisa bermakna “dia mencintai ibunya, saya juga mencintai ibunya”, atau dapat berarti “dia mencintai ibunya, saya juga mencintai ibu saya”.

Yang Kedua; Sesat berpikir Formal

Falacy of term; Bentuk silogisme yang sah ialah silogisme yang hanya memiliki tiga term yang masing-masing disebut dua kali. Apabila dalam sebuah silogisme terdapat empat term, bentuk silogisme itu tidak sah. fallacy of illicit process; Sesat pikir yang terjadi karena term premis tidak berdistribusi tetapi term konklusi berdistribusi. fallacy of undistributed meddle; Sesat pikir yang terjadi karena term tengah tidak berdistribusi, padahal untuk memperoleh konklusi yang benar term tengah sekurang-kurang satu kali berdistribus. fallacy of two negative premises; Sesat pikir ini terjadi karena menarik konklusi dari dua buah premis negatif, padahal dari dua premis negatif tidak dapat ditarik konklusi yang benar

Yang Ketiga; Sesat berpikir material

argumentum ad hominem; Sesat berpikir ini terjadi karena argumentasinya yang diberikan tidak kepada substansi persoalan yang sesungguhnya, tetapi kepada pribadi orang yang menjadi lawan bicara. argumentum ad verecundiam; Sesat berpikir ini argumentasinya dibuat untuk membuat perasaan malu si lawan bicara. argumentum ad baculum;Sesat berpikir ini argumentasinya sifatnya mengancam agar lawan bicara menerima konklusi yang diinginkan, jika menolak akan membawa akibat yang tidak diinginkan. argumentum ad misericordiam; Sesat pikir ini sengaja diarahkan untuk membuat rasa belas kasihan si lawan bicara dengan tujuan untuk memperoleh pengampunan. argumentum ad ignorantiam; sesat berpikir ini argumentasinya seolah-olah benar walau sesungguhnya tidak tahu kebenaran faktanya.

Baiklah seminar ronde pertama sudah selesai jika ada kekurangan maklumlah kan saya mentor dadakan. Perlu diingat lagi ini adalah seminar satu arah. Satu-satunya arahan adalah dari saya, diluar saya tidak ada yang boleh interupsi, kritik atau caci maki.

NB:

-Jika anda sudah menjadi orang pendosa dan kafir anda bisa memberikan komentar.

-Jika anda masih orang yang paling suci dan orang yang paling benar saya harap jangan memberikan komentar apapun.

-Jika tulisan ini tidak mempengaruhi kesucian dan kebenaran anda, kita akan bertemu lagi dalam seminar ronde kedua

-Untuk mengetahui apakah anda masih suci atau sudah menjadi kafir silahkan ikuti test silogisme dibawah ini:

Soal No. 1

A.Semua orang yang tidak seagama saya adalah kafir

B.Anda tidak seagama dengan saya

C.Anda adalah kafir

Soal No. 2

A.Semua orang kafir harus mati sekarang

B.Anda adalah orang kafir

C.Anda harus mati sekarang

Soal No. 3

A.Semua manusia berhak hidup

B.Orang kafir adalah manusia

C.Orang kafir tetap harus mati

Pilih Jawaban yang paling tepat di bawah ini:

A.Bila Benar

B.Bila salah pada pernyataan pertama

C.Bila salah pada pernyataan kedua

D.Bila pernyataan pertama dan kedua salah

E.Bila salah pada kesimpulan

Salam Kompasiana

ttd

Mentor dadakan Sumber foto http://www.konsultank3.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun