Diakhir penjelasannya, mbah Iyoh berpesan bahwa kebiasaan yang diturunkan oleh orang tuanya itu tidak perlu dilaksanakan oleh kami para keturunannya, karena almarhum mbah Iyoh menyadari, "mungkin kalian sudah tidak percaya dengan ritual ini." begitu ungkap beliau kepada kami.
Mbah Iyoh, setiap Ramadan tiba, kami rindu ritualmu, terlebih, kami rindu kamu mbah.
Lahul fatihah untuk mbah Iyoh .... aamiin YRA
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI