Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Kisah Ismail Marzuki dalam Konser Musik Spektakuler Ananda Sukarlan

18 Januari 2019   08:41 Diperbarui: 18 Januari 2019   09:45 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Setelah masa istirahat selama kurang lebih 15 menit, Finna Kurniawati, seorang violin yang mengasah keahlian bermain biolanya di Central Conservatory of Music - Beijing China ini muncul bergabung ke dalam tim orkestra memainkan Concerto Marzukiana no. 2 (Concerto for Violin & Orchestra, dengan lagu-lagu sebagai tema yang digunakan adalah 'Wanita', 'Gugur Bunga' dan 'Halo-halo Bandung'). Pertunjukan ini memakan waktu kurang lebih 18 menit. Penonton dibuai oleh musik dan alunan biola yang indah. 

 Finna selesai, tampillah kemudian seorang harpis (pemain alat musik harpa) Jessica Sudarta ke dalam orkestra. Jessicapun merupakan harpis muda asal Surabaya dan memiliki aktivitas sosial dalam naungan Yayasan Simfoni Surgawi dengan turut memberikan pendidikan musik dan bahasa Inggris bagi anak-anak yang tidak memiliki akses mudah untuk mendapatkan edukasi di kedua bidang tersebut. 

Lentingan harpa Jessica melecut keindahan sesi ini yang memainkan Concerto Marzukiana no. 3 (Concerto for Harp& Orchestra, yang didasarkan pada tema utama dari lagu 'Melati di Tapal Batas'). 

 Sesi selanjutnya merupakan sesi perkenalan para hadirin dengan Ismail Marzuki. Kisah Maing secara singkat dibacakan oleh Charles Bonar Sirait, yang juga merupakan adik kelas Ananda. Memoir Ismail Marzuki ini berisi kisah cintanya, kisah perjuangan hingga wafatnya beliau. 

 Konser diakhiri dengan Concerto Marzukiana no. 1. Dengan durasi sekitar 16 menit, Ananda menyertakan seorang pianis muda yang juga pemenang utama pada Ananda Sukarlan Award International Piano Competition di Jakarta pada tahun 2014, yaitu Anthony Hartono. 

Anthony merupakan alumni the Yong Siew Toh Conservatory of Music Singapura dan saat ini tercatat di Sibelius Academy. Konser terakhir ini berpatokan pada tema lagu utama yaitu 'Selendang Sutra' dan 'Indonesia Pusaka'.

 Konser Ananda Sukarlan ini secara keseluruhan berlangsung khidmat, tapi meriah dan sangat sukses. Walau pada awalnya seperti terasa 'kaku', karena penonton dilarang mengambil gambar satupun - mungkin mengikuti standar operasional prosedur suatu pertunjukan orkestrasi. 

Namun Ananda memecah kebekuan itu dengan mengizinkan hadirin mengambil gambar - asal tidak menggunakan flash, karena zaman milenial memerlukan hal tersebut, hingga dapat langsung dishare di sosial media para penonton. 

 Saking memukaunya konser Ananda ini, tanpa terasa waktu pertunjukan telah berakhir. Ingin sih berteriak seperti di pertunjukan lain,"more...more...more...". More lagi untuk pertunjukkannya, walau tentu saja tidak memungkinkan.

 Penonton konser Ananda berasal dari berbagai kalangan. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, termasuk hadirin yang terlihat sangat menikmati konser ini termasuk putri satu-satunya dari Ismail Marzuki, yaitu Rachmi Aziyah - yang telah berjasa menyelamatkan dan mendokumentasikan sekitar 300an karya Ismail Marzuki. 

Beberapa Duta Besar Negara sahabat diketahui turut hadir, diantaranya Dubes Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Finlandia, Italia, Belanda, Jepang, Peru, Monaco, Australia, Kazakhstan dan Bangladesh. Kalangan blogger dan media - seperti saya, termasuk yang mendapat undangan yang ditentukan secara selektif ini untuk menonton pertunjukan yang indah dan artistik ini. Tidak lupa, sebagai bagian dari konser amal, sekitar seratusan kursi didonasikan bagi mereka penyandang disabilitas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun