Mohon tunggu...
Budi Wahyu
Budi Wahyu Mohon Tunggu... Guru - Guru

Bahasa Korea | Pendidikan | Fotografi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengintip Zone of Proximal Development dalam Pembelajaran

13 Februari 2024   10:35 Diperbarui: 13 Februari 2024   10:39 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hidup itu rasanya ga sempurna ya kalo tidak ada kata, "Belajar". Setiap hari, setiap dari kita pasti mempelajari hal baru. Nah, untuk saat ini, ada hal baru yang akan kita pelajari juga, nih. Namanya ZPD. Apa itu ZPD?

Tentu, berikut adalah contoh teks artikel yang menjelaskan ZPD (Zone of Proximal Development):

Sebelum kita membantai ZPD habis-habisan, kita cuplik dulu video berikut, ya!


Gimana? Sudah mulai ada pandangan belum? Untuk lebih jelasnya, coba untuk memahami tulisan berikut, ya!

Konsep Zone of Proximal Development (ZPD) atau Zona Perkembangan Proksimal adalah salah satu konsep kunci dalam teori pembelajaran yang dikemukakan oleh psikolog asal Rusia, Lev Vygotsky. Teori ini menekankan pentingnya lingkungan sosial dalam mendukung perkembangan kognitif individu.

ZPD adalah rentang di antara apa yang seorang individu mampu lakukan secara mandiri dan apa yang dapat dicapai dengan bantuan atau bimbingan seseorang yang lebih kompeten. Dalam kata lain, ZPD adalah "ruang" di mana proses pembelajaran paling efektif terjadi. Di dalam ZPD, seseorang mampu menyelesaikan tugas-tugas atau konsep-konsep yang belum bisa diatasi sendiri, namun dapat dikuasai dengan bantuan. Bantuan yang dimaksud ini menggunakan cara scaffolding, yaitu pemberian bantuan sebanyak mungkin untuk kemudian bantuan tersebut dikurangi bahkan tidak diberikan bantuan ketika peserta didik telah mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi.

Menurut Vygotsky, ZPD adalah tempat di mana proses pembelajaran terjadi secara optimal. Saat individu mendapatkan bantuan atau instruksi dari seseorang yang lebih berpengalaman atau kompeten, mereka dapat mengembangkan keterampilan baru, memahami konsep yang lebih kompleks, dan akhirnya, dapat mandiri dalam melakukan hal tersebut.

Dalam konteks pendidikan, guru memainkan peran penting dalam memahami dan memanfaatkan ZPD peserta didik. Seorang guru yang memahami ZPD siswa dapat memberikan tugas-tugas yang sesuai dengan tingkat kemampuan mereka, namun cukup menantang untuk mendorong mereka berkembang.

Misalnya, ketika peserta didik baru belajar membaca, mereka mungkin belum mampu membaca buku dengan sendirian. Namun, dengan bimbingan guru atau sesama yang lebih mahir membaca, siswa dapat memahami kata-kata baru dan meningkatkan kemampuan membaca mereka di dalam ZPD-nya.

Dalam mendukung kegiatan pembelajaran dengan ZPD, beberapa strategi yang dapat digunakan oleh pendidik atau orang tua adalah.

  • Menyediakan bantuan atau bimbingan yang tepat saat diperlukan.
  • Memberikan tugas-tugas yang menantang tapi masih dapat diselesaikan dengan bantuan.
  • Mendorong kerja sama antar peserta didik, di mana peserta didik yang lebih mahir membantu yang lainnya.
  • Memfasilitasi diskusi dan pemecahan masalah yang mendorong peserta didik keluar dari zona nyaman mereka untuk belajar hal-hal baru.

Jadi, gimana? Sudahkah kalian memahami tentang ZPD? Jika sudah, simak refleksi pembelajaran yang sudah saya tulis ini, ya! Tautan tertera. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun