Mohon tunggu...
Budiman
Budiman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis. Menyukai berbagai bidang pekerjaan yang menambah ilmu pengetahuan dan mendapatkan pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Populisme Politik di Era Kontemporer: Fenomena Global atau Lokal?

22 Februari 2024   19:16 Diperbarui: 22 Februari 2024   19:17 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Newspaper (Sumber: Pixabay.com/Luisella Planeta LOVE PEACE )

Faktor-faktor seperti sejarah nasional, struktur kelembagaan, dan norma-norma politik yang berlaku semuanya mempengaruhi bentuk dan lintasan gerakan populis di negara atau wilayah tertentu.

Misalnya, paham populisme yang dianut oleh para pemimpin seperti Rodrigo Duterte di Filipina atau Recep Tayyip Erdoan di Turki berakar kuat pada sejarah lokal, tradisi budaya, dan dinamika sosial-politik. 

Meskipun para pemimpin ini mungkin mempunyai strategi retoris atau posisi kebijakan yang sama dengan rekan-rekan mereka di negara lain, daya tarik dan strategi mereka disesuaikan agar dapat diterima oleh masyarakat dalam negeri dan mengatasi keluhan lokal tertentu.

Terlebih lagi, penyebaran populisme transnasional tidak selalu berarti homogenitas atau keseragaman. Gerakan populis seringkali beradaptasi dengan kondisi lokal dan mengadopsi corak ideologi yang berbeda tergantung konteksnya. 

Misalnya, populisme sayap kanan di Eropa mungkin menekankan kekhawatiran mengenai imigrasi dan identitas budaya, sedangkan populisme sayap kiri di Amerika Latin mungkin berfokus pada isu keadilan sosial dan kesenjangan ekonomi.

Kesimpulannya, walaupun populisme politik tentu saja mempunyai dimensi global, penting untuk menyadari pentingnya faktor-faktor lokal dalam membentuk kemunculan dan lintasannya. 


Daripada memandang populisme sebagai sebuah fenomena monolitik yang melanda seluruh dunia, lebih tepat jika kita memahami populisme sebagai sebuah tren yang memiliki banyak aspek dan kontekstual, serta memiliki manifestasi yang berbeda-beda di berbagai konteks nasional dan regional. 

Dengan mempertimbangkan tren global dan dinamika lokal, kita dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai kompleksitas seputar populisme politik di era kontemporer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun