Mohon tunggu...
Budiman
Budiman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis. Menyukai berbagai bidang pekerjaan yang menambah ilmu pengetahuan dan mendapatkan pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen || Siput dan Kaki Seribu

6 Februari 2024   21:25 Diperbarui: 6 Februari 2024   21:47 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siput Taman (Sumber: Pixabay.com/512893)

Di sebuah taman yang rimbun di mana bunga berwarna-warni bermekaran dan pohon-pohon tinggi bergoyang lembut tertiup angin, hiduplah seekor siput yang percaya diri dan gesit bernama Speedy dan seekor kaki seribu yang rajin bernama Millie. 

Terlepas dari perbedaan ukuran dan mobilitas, Speedy dan Millie adalah sahabat terbaik, selalu menyemangati satu sama lain untuk melakukan yang terbaik.

Suatu sore yang cerah, saat mereka bersantai di bawah naungan pohon ek yang megah, Speedy mengusulkan kompetisi persahabatan. "Bagaimana kalau kita berlomba, Millie?" Speedy menyarankan, matanya berbinar karena kegembiraan.

Millie ragu-ragu sejenak, menyadari kakinya yang banyak dan langkahnya yang lambat dibandingkan dengan cangkang ramping Speedy. Namun, dia menerima tantangan itu dengan senyum penuh tekad. "Baiklah, mari kita lihat siapa yang tercepat!" jawabnya, antenanya bergoyang penuh harap.

Kabar tentang perlombaan tersebut menyebar dengan cepat ke seluruh taman, dan tak lama kemudian kerumunan serangga dan makhluk hidup berkumpul untuk menyaksikan tontonan tersebut. 

Kupu-kupu mengepakkan sayapnya dalam kegembiraan, lebah berdengung penuh harap, dan bahkan burung hantu tua yang bijaksana bertengger di dahan terdekat untuk menyaksikan kontes tersebut berlangsung.

Dengan kepakan kelopak matanya, kepik itu menandakan dimulainya perlombaan, dan Speedy melesat bagaikan sambaran petir, meninggalkan jejak debu di belakangnya. 

Millie, tidak terpengaruh oleh langkahnya yang lebih lambat, mulai bergerak maju dengan mantap, kakinya yang tak terhitung jumlahnya mendorongnya maju dengan tekad.

Saat Speedy melewati taman, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak melirik ke arah Millie, yang terus bergerak maju di setiap langkahnya. Meskipun pendekatannya lambat dan mantap, Millie menolak menyerah, matanya tertuju pada garis finis di depan.

Pada akhirnya, pertarungan berlangsung sengit hingga finis, dengan Speedy dan Millie melewati garis pada saat yang bersamaan. Penonton bersorak sorai dan bertepuk tangan, kagum dengan penampilan luar biasa dari kecepatan dan ketekunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun