Penggunaan kata “sekolah” menurut penulis lebih tepat dalam ungkapan tersebut. Berdasarkan pengalaman sebagai guru, penulis menilai sekolah di Indonesia lebih banyak tertahan dalam konsep pembelajaran bukan pendidikan. Kegiatan belajar hanya terfokus kegiatan transfer ilmu pengetahuan, sedangkan nilai-nilai humanis seringkali ditinggalkan.
Meskipun sekolah hanya memfokuskan kegiatan transfer ilmu pengetahuan, Deddy masih menilai bahwa pengetahuan yang diberikan sekolah tidak cukup. Sekolah memberikan pengetahuan yang dalam nan kaku. Siswa dicetak untuk menjadi seorang ilmuwan, atau paling tidak menjadi seperti guru yang bersangkutan.
Penulis membenarkan hal ini dengan bukti bahwa sekolah tidak menciptakan atmosfer pembelajaran untuk keluar dari terali buku teks, menuju pembelajaran yang universal. Siswa terjebak dalam kompetensi kognitif terbatas dan tidak diimbangi kompetensi psikomotor dan afektif, serta kognitif dalam arti luas.
Bagaimanapun juga kata mutiara Deddy tersebut merupakan teguran bagi kita yang bergerak dalam dunia pendidikan. Einstein menjadi sukses karena kreativitasnya, sedangkan Deddy menjadi sukses karena ketekunan dan pengetahuannya.
Bagaimana dengan anak didik kita?
Oleh : Budi Setiyarso
Guru SMP Negeri 2 Ponjong, Gunungkidul