Mohon tunggu...
Budi Saja
Budi Saja Mohon Tunggu... profesional -

if u think simply it's me\r\nif u think ordinary its me too\r\nnothing special, just budi :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lara..

29 April 2012   18:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:57 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengering sudah luka menganga..
Namun sakitnya tak jua sirna
Semakin sakit dan menyiksa
laksana seribu tombak menghunjam dalam dada..

Kubasuh luka ini dengan airmata..
Kuharap berkurang pilu dalam jiwa
Apalah daya runtuh dan hilang asa
Hanyut dan terseret arus badai siksa

Akankah hilang luka ini?
Akankah terganti sakit ini?
Ataukah tetap seperti ini?
Semakin hilang dalam nyeri yang abadi?

Kulangkahkan kaki lelahku
Kubawa jiwa sakitku
Meski arah tiada tentu
Namun aku tak ingin hidupku berlalu

Sakit ini semakin menyiksa
Jiwa ini semakin nestapa
Kemana lagi aku harus meminta
agar sirna duka dan lara?

Bersama sunyi yang menyepi
Kubenamkan jiwa dalam doa
Bersama angin dan malam kelam
Kusimpan luka ini agar tenggelam

Ada waktuku untuk berduka
Ada waktumu untuk menyiksa
Ada waktuku untuk bahagia
Ada waktumu untuk merasa luka

Biarlah aku menunggu
ketika lukaku terhapus sang waktu....

Music Source : ERNESTO CORTAZAR - Winter emotions (courtsy youtube)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun