"Gimana caranya?" Lagi-lagi Pepper membuat Tomi kagum. Dia tidak pernah berhenti memikirkan kepentingan orang lain.
"Aku mau pesen makanan ke warteg pake gojek. Tapi makanannya buat mereka sendiri. Jadi pengusaha warteg dan supir gojeknya dapet order."
"Masya Allah, kamu bener-bener berhati malaikat. Saya terharu banget dengernya."
"Kamu juga pesen, ya? Biar orderannya semakin banyak."
"Iya, pasti. Nanti aku suruh temen-temen lain melakukan yang sama."
"Thank you, Sayangku. Ntar aku kasih hadiah, deh."
Siang harinya, bel berbunyi. Tomi berlari ke arah pagar dan ngeliat seorang pengendara motor hendak mengantarkan sesuatu. Ternyata yang datang adalah layanan Pepper Lunch direct delivery yang dikirim oleh Pepper untuknya. Tomi tersenyum sendiri. Pacarnya ini selalu mempunyai cara untuk menyenangkan dirinya.
Tomi mengambil handphone dan memotret makanan tersebut lalu langsung dikirimkannya pada Pepper melalui WA dengan caption, "Pepper Steaknya udah nyampe. Thanks, ya. Kamu baik banget."
Gak lama balasan pun datang, "Aku kangen makan bareng kamu. Karena ada Corona, kita di rumah aja. Kita makan bareng di rumah masing-masing."
"Oh, jadi kamu pesen dua, ya? Buat kamu juga?"
"Aku pesen 3 menu. Satu buat aku. Satu buat kamu. Dan satu lagi buat delivery man-nya."