Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Termos Halal

1 Desember 2019   14:51 Diperbarui: 1 Desember 2019   14:54 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tentu saja saya tau ada banyak strategi marketing seperti yang diomongin Adnan. Ada produk elektronik dikasih nama Digitec Ninja dan Digitec Sumo supaya dikira buatan Jepang. Padahal buatan Surabaya.

Yang kocak ada televisi bertuliskan 'Nikisami made in Japan." Tadinya saya kira itu buatan Jepang. Ternyata 'Nikisami itu bahasa Jawa yang artinya 'Ini sama'. Jadi secara keseluruhan artinya 'Ini sama dengan buatan Jepang'.

"Gimana, Bud? Lo mau, kan, bantuin gue?" Tiba-tiba suara Adnan memporakporandakan lamunan saya.

"Okay! Kasih tau gue, kenapa orang harus beli termos lo dibanding produk kompetitor?"

"Hahahahaha....gue udah tau lo akan nanya itu. Dari dulu lo gak pernah berubah. Hahahaha..."

"Bikin iklan itu simple. Gue cuma perlu tau jawaban itu. Yang lain buat gue gak gitu penting."

"Okay! Gue lagi bikin sertifikat halal dari MUI. Dan kata 'halal' itu yang gue mau jual," kata Adnan dengan suara mantap.

"Eh? Gila lo ye?  Ngapain lo ngurus sertifikat halal? Siapa yang mau makan termos lo?"

"Hehehehe... iya gue tau ini kedengerannya stupid. Tapi jaman sekarang orang lagi pada mabok agama, Bud. Ada makanan kucing halal, ada kacamata halal, ada kulkas halal. Makanya gua juga mau bikin sertifikat halal buat termos gue."

"Anjrit! Jadi lo tau itu stupid tapi lo lakukan juga semata-mata buat strategi marketing?" Saya kaget bukan main.

"Eh, Bud! 90% penduduk negeri kita beragama Islam. Lebih dari 50% lagi pada mabok agama. Jadi pendekatan agama itu adalah strategi yang paling ampuh saat ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun