Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kreativitas dalam Berbagai Permainan

24 September 2017   17:18 Diperbarui: 25 September 2017   00:14 2790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

5. Lebih seru lagi pas belajar bahasa inggris. Guru saya menggunakan acara Silent Quiz di TVRI untuk mengajarkan kosa kata dalam bahasa inggris. Murid-murid dibagi dalam 5 kelompok dengan satu orang sebagai ketua kelompok. Sang ketua kelompok diberi sebuah kata. Anggota kelompok harus menebak kata yang dimaksud. Caranya, mereka boleh tanya apa aja. Si pemegang kata hanya boleh menyahut dengan 'Yes' dan 'No'. Kita harus bertanya sebanyak mungkin.

"Lupakan grammar!" kata bu guru. "Tanyalah sebanyak mungkin!"

Wah seru banget deh pokoknya. Kadangkala quiz ini bahkan diperlombakan. Kelompok yang menang akan mendapatkan hadiah berupa nasi tumpeng besar lalu dimakan beramai-ramai.

6. Dan masih banyak lagi cara-cara kreatif dalam mengajar. Misalnya dengan membuat istilah :

 Mejikuhibiniu = Kumpulan warna pelangi (Merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.

SinTorTum : Sinus=Proyektor/proyektum.

Tau kan stalaktit dan stalakmit? Itu loh, batu yang ada di gua. Ada yang mencuat ke atas dan ada yang dari atas turun ke bawah. Bagaimana cara kita menghapalkannya agar ga keliru? Guru saya memberikan rumusnya. Anggap aja huruf M = Manjat. Jadi stalakmit adalah batu yang dari bawah ke atas.  Dan yang turun? Anggap aja huruf  'T' berarti 'turun', Praktis banget kan? Perbedaan kedua huruf itu justru menjadi kunci dan sangat menentukan mana yang ke atas dan mana yang ke bawah.

Dan ternyata cara ini sangat universal. Di Perancis untuk membedakan hal yang sama, orang menggunakan istilah 'monter' yang artinya 'naik. Dan 'tomber' yang artinya 'jatuh.'

Jaman sekarang cara ini masih dilakukan untung mengingat sesuatu. Misalnya HDL dan LDL. Yang satu adalah kolesterol baik dan yang lainnya adalah kolesterol jahat. Bagaimana mengingatnya agar tidak tertukar? Mudah kok! Anggap saja H adalah kependekan dari 'Healthy' sedangkan L kependekan dari 'Lousy.' Gampang dan efektif kan?

Kalau kita sepakat bahwa pendekatan kreatif dengan permainan seperti itu sangat ampuh, mengapa kita tidak mencoba memikirkan untuk yang lain? Kenapa tidak mencoba menciptakan cara sendiri, khusus untuk bidang yang kita tekuni dan kuasai? Kita diberkahi otak, karena itu mari kita gali kreativitas yang terkandung dalam bidang yang kita tekuni.

Otak kita berkah yang amat luarbiasa dari Allah SWT. Tau ga? Einstein yang superjenius itu konon (sekali lagi konon loh ya) belom sampai 30% menggunakan otaknya. Jadi kalo Einstein aja baru segitu, baru berapa persen kita menggunakan kemampuan otak untuk berpikir?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun