“Betul tapi travel gue sekarang mengkhususkan diri buat umrah dan haji.”
“Bedanya apa? Bukannya kerjaannya sama aja?”
“Kerjanya sama aja tapi Jemaah umrah dan haji jauh lebih gampang ditangani daripada travel umum. Terutama dalam menangani komplain mereka,” katanya.
“Oh iya? Kenapa lebih gampang?”
“Kalo travel umum, alasan apapun yang kita kasih, para peserta gak mau ngerti. Pokoknya komplain mereka harus ada solusinya. Bahkan mereka sampe ngancem minta uang kembali atau nuntut ke pengadilan segala, resek banget deh!”
“Kalo peserta umroh gak resek?”
“Resek juga sih. Tapi menanganinya lebih gampang dan mereka bisa mengerti ngedenger jawaban gue.”
“Weeiiits? Lo udah punya mantera yang ampuh ya?” tanya saya diam-diam mulai curiga pada akal bulusnya.
“Jadi gini, Bud. Setiap ada komplain, mau komplain apa aja, jawaban gue selalu sama,” kata Vicky sok jual mahal menahan-nahan jawabannya.
“Apa jawaban lo?” Gak tahan juga akhirnya saya nanya juga.
“Gue selalu jawab gini ‘Maaf, Pak. Ini perjalanan haji dan hanya orang-orang terpilih yang diundang oleh Allah untuk datang ke tanah suci dan berkesempatan memperoleh haji mabrur”