Saya mencoba menilai peristiwa yang dialami Ahok dengan hati. Dan saya menyimpulkan bahwa Ahok memang melakukan kesalahan. Mulutnya memang harus diplester! Tapi saya juga yakin bahwa Ahok tidak bermaksud menista agama. Ahok itu sedang berkampanye untuk pilkada. Dia sangat mengharakan penduduk Jakarta untuk memiihnya lagi agar janji-janjinya pada penduduk Jakarta bisa ditunaikan. Lalu, apakah mungkin dia menista agama yang dipeluk oleh calon-calon pemilihnya? Ah…ternyata jawabannya sederhana saja. Kemarahan yang termat sangatlah yang telah membuat saya merasa Ahok telah menista agama.
Hati saya semakin terbuka. Ternyata kalau semua dilakukan dengan hati, semua hal jadi lebih mudah diselesaikan. Hati adalah tempat di mana sumber cinta bersemayam. Dan itu merupakan berkah yang sangat luar biasa dari Allah. Jadi jangan pernah melakukan keputusan apapun tanpa menyertakan hati dan cinta.
Pikiran saya terus bekerja. Sekarang saya makin memahami kenapa Jokowi selalu membela Ahok. Jokowi adalah orang baik dan sederhana. Dia juga selalu melihat permasalahan dengan hati. karena itu, dia juga tau benar bahwa Ahok adalah orang baik. Jadi,apakah benar Ahok adalah orang yang dikirimkan Tuhan untuk membenahi Jakarta?Â
Wallahu Alam. Semoga saja. In shaa Allah. Aamiin.