Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tokoh Idola Saya adalah Ayah Saya

11 Juni 2014   01:13 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:20 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kenapa Pak?” tanya Si Waiter.

“Pinjem asbak!” Waduh budek kali nih orang.

“Sorry Pak, pinjem apa tadi?” kata waiter sambil mendekatkan telinganya ke saya.

“ASBAK!! ASBAAAK!!!” teriak saya kesel.

Si waiter tersenyum mengerti, lalu berkata, “Oh...ashtray.”

Ashtray ndasmu! Udah bagus kita punya nama asbak kok jadi ashtray.

Pejabat-pejabat yang jadi narasumber di TV juga ga mau kalah, mereka berebut memperlakukan dirinya sendiri dengan ngomong pake bahasa amburadul. Contohnya adalah sebagai berikut.

“Perekonomian kita sudah jauh membetter. Tapi apa yang sudah diachieve, akan sulit sustain kalo tidak difollowup-I dengan empowerment program pada human resources secara continuously” PRET!

Lain pejabat, lain pula anak kecil. Dewasa ini, anak-anak kecil berbicara bahasa inggris ke sesama temannya. Bagus sih sebenernya asal jangan melupakan bahasa sendiri. Soalnya ada sebuah keluarga Indonesia yang mengunakan bahasa pertamanya adalah bahasa Inggris. Padahal mereka orang Indonesia asli dan tinggalnya juga di negeri ini loh. Ck...ck...ck...

Dalam berpenampilan pun kita cenderung terbius dengan budaya barat. Berapa ribu kali kita ngeliat melayu berambut pirang ala bule? Berapa kali kita ngeliat perempuan melayu pake contact lens biar matanya keliatan biru? Konsep tentang keren bukan lagi konsep yang ada di negeri sendiri tapi memakai ukuran konsep orang lain. Seolah kita nggak percaya bahwa Tuhan udah ngasih yang terbaik buat masing-masing ras.

Yang paling nyebelin adalah konsep ganteng dan cantik. Konsep ganteng dan cantik di negeri kita ikut tergerus dengan jajahan budaya barat. Buat orang Indonesia, perempuan cantik itu seperti Sandra Bullock atau Nocole Kidman. Sedangkan cowo ganteng adalah yang seperti Brad Pitt atau Tom Justin Bieber. Gila kan? Kasian orang-orang di Indonesia yang memiliki ketampanan melayu. Mereka ga direken lagi sekarang. Misalnya saya. Saya ini sebenernya lumayan ganteng loh untuk konsep timur (Hehehe.. GR dikit gapapa ya?). Tapi gara-gara budaya barat, saya udah ga dianggap ganteng lagi. Soalnya rambut saya item, kulit saya coklat dan idung saya ga mancung seperti Brad Pitt.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun